Indeks Ketahanan Daerah Jadi Kunci Mitigasi Bencana
Indeks Ketahanan Daerah (IKD) merupakan komponen penilaian untuk melihat ketahanan atau kapasitasdaerah dalam urusan penanganan kebencanaan
Samarinda, intuisi.co-Indeks Ketahanan Daerah menjadi salah satu perhitungan dalam urusan bencana. Terdapat tujuh fokus untuk melakukan ketahanan daerah. Dimulai dari penguatan kebijakan dan kelembagaan, pengkajian risiko dan perencanaan terpadu, pengembangan sistem informasi, diklat dan logistik. Ada juga penanganan tematik kawasan rawan bencana.
Kemudian, peningkatan efektivitas pencegahan dan mitigasi bencana, penguatan kesiapsiagaan serta penanganan kedaruratan. Demikian dikatakan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kaltim Agus Tianur melalui Staf Perencanaan dan Program, Muhammad Bakriansyah menguraikan.
“Meningkatkan IKD tidak hanya berdasarkan dari capaian kinerja BNPB, BPBD provinsi, maupun BPBD kabupaten/kota,” sebutnya.
Dengan kata lain, lanjut dia, semuanya juga didukung oleh OPD terkait. Jadi program-program mereka yang berhubungan dengan pengurangan IRB masuk ke dalam poin pendukung itu. Salah satunya di poin kelima. Yaitu peningkatan efektivitas pencegahan dan mitigasi bencana. Di dalam poin kelima ini meliputi gerakan PRB, penegakkan hukum dan restorasi lahan gambut.
“Untuk mitigasi bencananya adalah bangunan tahan gempa, bangunan gelombang ekstrem dan revalitas tanggul/embung dan taman kota,” sambungnya.
Artinya, kata Bakriansyah, untuk mewujudkan hal tersebut ada andil besar dari Dinas PUPR maupun Dinas Kehutanan. Sehingga, BPBD dengan dua OPD teknis ini terus bersinergi dan berkoordinasi. Jika menjalankan program kegiatan maupun sub-kegiatan yang berlandaskan pada pengurangan risiko bencana.
“Kami punya dokumen KRB atau Kajian Risiko Bencana. Di mana, dokumen itu digunakan untuk melihat informasi terkait kondisi kita di Kalimantan Timur,” kuncinya. (BPBDKaltim/Adv/Tya)
