HeadlineSorotan

Investor Minat Bangun Bianglala hingga Kereta Gantung di Bukit Selili

Wahana wisata bianglala hingga kereta gantung bakal dibangun di Bukit Selili oleh investor yang mendapat sinyalemen positif dari Pemkot Samarinda.

Samarinda, intuisi.co – Samarinda yang minim tempat wisata segera kedatangan wahana baru. Kans tersebut mencuat seiring ketertarikan investor dari Jakarta mendirikan objek wisata di Bukit Selili, Kelurahan Selili, Kecamatan Samarinda Ilir.

“Jika ada investor ingin serius, kami terlebih dahulu minta ditunjukkan portfolio perusahaan. Maksudnya supaya kami benar-benar dihadapkan dengan perusahaan yang memang professional,” sebut Wali Kota Samarinda Andi Harun, seperti dilansir dari rilis resmi Pemkot Samarinda.

Masuknya Bukit Selili dalam lirikan investor bukan tanpa sebab. Sejak dulu, kawasan tersebut kerap jadi pilihan warga untuk rekreasi. Lokasinya yang mencapai 100 meter dari atas permukaan laut, menyuguhkan pemandangan Kota Tepian yang menawan, terbelah oleh Sungai Mahakam dengan indahnya.

Menurut kabar, investor dari Jakarta tersebut menargetkan pembangunan bianglala atau kincir air serta kereta gantung di sana. Hal tersebut dengan segera mendapat sambutan positif Pemkot Samarinda.

Menurut Andi Harun, investor tersebut berencana pula menghibahkan 3 hektare lahan kepada Pemkot Samarinda untuk jadi jalan alternatif bagi masyarakat. Adapun total lahan bakal dibangun wahana wisata oleh perusahaan tersebut, mencapai 18 hektare.

“Kalau hibah ini bisa dilakukan lebih dahulu justru lebih baik sebelum proses pembangunan,” sebutnya.

Lampu hijau bagi rencana tersebut makin terang karena sejalur dengan program Pemkot membangun jalan layang yang menghubungkan Gunung Manggah di Jalan Otto Iskandardinata (Otista) hingga Jalan Hidayatullah tahun depan. Meski demikian, Andi Harun mengingatkan agar pengembang perlu menuntaskan semua tahap perizinan.

Harus Ada Ruang Terbuka Hijau di Bukit Selili

Segala tahapan yang berproses di sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD), wajib untuk dipenuhi. Mulai Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Samarinda hingga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Pemerintah (PUPR) Samarinda, yang bertalian dengan lingkungan dan tata kota.

“Selain itu harus beriringan dengan ruang terbuka hijau. Karena dari 18 hektare lahan yang digarap nanti tidak semua bisa dibuka untuk area wisata dan lahan permukiman,” imbuhnya.

Andi pun menegaskan jika rencana tersebut bakal disambut positif. Apalagi aktivitas investasi jelas bakal berdampak terhadap perekonomian daerah. Aktivitasnya yang bergerak di bidang pariwisata juga diyakini bisa menjadi angin segar untuk perekonomian kreatif di Kota Tepian.

“Ini juga menjadi bagian dalam mewujudkan kota tanpa kumuh di Samarinda,” pungkasnya. (*)

 

View this post on Instagram

 

A post shared by intuisi.co (@intuisimedia)

Tags

Berita Terkait

Back to top button
Close

Mohon Non-aktifkan Adblocker Anda

Iklan merupakan salah satu kunci untuk website ini terus beroperasi. Dengan menonaktifkan adblock di perangkat yang Anda pakai, Anda turut membantu media ini terus hidup dan berkarya.