Jagoan Pilkada Samarinda Diprediksi Antara Andi Harun-Rusmadi dan Zairin-Sarwono
Status petahana Barkati belum memuluskan langkahnya bertarung pada Pilkada Samarinda. Memunculkan pasangan lain sebagai kandidat kuat.
Samarinda, intuisi.co – Pasangan bakal calon wali kota/wakil wali kota Samarinda telah bermunculan. Dari jalur independen hingga partai. Namun belum satupun ditetapkan KPU. Hingga saatnya tiba, komposisi yang ada diyakini bisa berubah.
Sejauh ini, sejumlah pasang nama memang telah bermunculan. Di jalur independen ada Zairin Zain-Sarwono. Di jalur partai, ada Andi Harun-Rusmadi, Barkati-Darlis Pattalongi, dan terakhir Erwin Izharuddin-Apri Gunawan. Para pasangan ini tengah berlomba mendapat SK dukungan dari parpol pemilik kursi di DPRD Samarinda.
Dinamisnya dunia politik, membuat komposisi kandidat di jalur parpol, berpotensi berubah pada menit-menit akhir. Seakan sudah tradisi setiap perhelatan pesta demokrasi bergulir. “Peta politik belum pasti, masih bisa berubah. Politik tidak semulus itu,” ujar Lutfi Wahyudi, pengamat politik lokal dari Universitas Mulawarman saat dikonfirmasi Senin sore, 20 Juli 2020.
Untuk bisa diusung di Pilwali Samarinda sesuai UU Pilkada, pasangan calon mesti mendapat dukungan minimal 9 kursi di DPRD. Jika melihat perolehan suara di DPRD Samarinda periode 2019–2024, PDIP dan Gerindra berhasil mengamankan 8 kursi, sementara Golkar, PKS dan Demokrat harus puas dengan perolehan 5 kursi. Nasdem dan PAN mengamankan 4 kursi. Sementara PPP dengan 2 kursi dan Hanura hanya bisa meraih 1 kursi.
“Itu artinya, semua partai harus berkoalisi agar bisa maju pilkada. Tapi Gerindra dan PDIP hanya perlu satu kursi untuk mengusung calon dari jalur kepartaian. Lainnya harus berkolasi dengan beberapa partai karena suara tak cukup,” terangnya.
Menurut dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unmul tersebut, saat ini yang punya peluang maju ke Pilwali Samarinda ialah pasangan Andi Harun-Rusmadi dan Zairin Zain-Sarwono. Untuk Erwin dan Apri Gunawan terbilang baru, berbeda dengan Andi Harun yang lebih dulu maju di dunia politik Samarinda atau Kaltim. Termasuk gaek. Begitu juga dengan Barkati-Darlis yang harus berusaha dapatkan perahu.
Barkati punya keuntungan sebab saat ini masuk hitungan petahana. Tapi harus bisa meningkatkan elektabilitasnya. “Yang dinanti saat ini ialah PDI Perjuangan. Banteng moncong putih hendak melabuhkan suaranya ke mana. Selama janur kuning belum melengkung semua bisa ditikung. Peran DPP setiap partai sangat memengaruhi,” sebutnya.
Saat ini semua kandidat masih punya kesempatan untuk mendongkrak tingkat kepopuleran dan keterpilihan bagi warga Kota Tepian. Arena pilkada tahun ini, kata Lutfi, bakal menarik karena peluangnya besar dipimpin kepala daerah baru, selepas Syaharie Jaang memimpin selama dua periode. Koalisi partai pasti terjadi sebab dalam politik, lebih dari baik dapat sedikit daripada tak sama sekali.
“Tapi ingat juga dalam politik taka da sesuatu yang gratis. Hari ini boleh gratis, besok belum tentu bisa,” pungkasnya. (*)