DPRD Kaltim

Jelang Libur Natal dan Tahun Baru, Waspadai Pembentukan Klaster Baru Kasus Covid-19

Anggota Komisi IV DPRD Kaltim meminta masyarakat mewaspadai peningkatan kasus covid-19 setelah libur akhir tahun mendatang.

Banner Pariwara DPRD Kaltim

Samarinda, intuisi.co – Virus corona masih menjadi ancaman yang menghantui segenap publik Kaltim. Hingga akhir November 2020 ini, masih 7 kabupaten/kota berstatus zona merah. Dengan jumlah kasus aktif 2.167 dari 19.620 kasus akumulatif.

Situasi inipun jadi perhatian anggota Komisi IV DPRD Kaltim Puji Setyowati. Dengan tren covid-19 yang masih tinggi, protokol kesehatan menjadi kewajiban yang sudah harus dilaksanakan sejak dari rumah. “Tren saat ini masih naik. Apalagi jelang libur Natal dan tahun baru,” sebut Puji, ditemui di Lantai 6 Gedung D Kantor DPRD Kaltim, Senin, 30 November 2020.

Puji pun mengambil contoh tren kasus setelah libur Lebaran yang kembali naik di Kaltim. Hal serupa berpotensi terulang jika publik dan otoritas terkait, tak dapat mengantisipasi momen libur akhir tahun mendatang. “Jangan sampai tren terulang lagi,” sebut Puji, memperingatan.

Puji lalu mencontohkan kondisi Samarinda, ibu kota Kaltim, yang saat ini masih berstatus zona merah. Dari total 10 kecamatan di Samarinda, 7 berstatus zona kuning sedangkan 3 sisanya masih merah.

Satgas Penanganan Covid-19 Kaltim menetapkan kriteria zona merah di provinsi ini, merupakan kabupaten/kota dengan jumlah kasus aktif di atas 51. Hingga saat ini, bersama Samarinda dengan 438 kasus aktif, terdapat pula Kutai Timur (351 kasus aktif), Balikpapan (300), Bontang (178), Paser (70), dan Kutai Barat (56). Sedangkan yang terbanyak adalah Kutai Kartanegara dengan 684 kasus aktif.

Situasi saat ini, tingkat kesembuhan di Kaltim telah mencapai 85,9 persen. Sedangkan kematian 3 persen. Namun kasus positif harian, masih kerap ditemukan terkonfirmasi ratusan sekaligus. Menunjukkan sebaran covid-19 di provinsi ini masih sangat berisiko.

Dengan situasi tersebut, wajar Puji begitu mengkhawatirkan tren kasus covid-19 di Kaltim pada akhir Desember mendatang. Sekali lagi, jangan sampai libur Natal dan tahun baru, memicu klaster virus corona yang lebih luas. Apalagi pada momen-momen seperti itulah, publik kerap lengah dalam menerapkan protokol kesehatan.

Covid-19 merupakan ancaman nyata yang menyasar tanpa pandang bulu. Tak memandang figur maupun status sosial. Siapapun yang lengah, niscaya rentan terinfeksi. Tak terkecuali Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang, yang juga suami dari Puji Setyowati.

“Pak Wali sudah merasakan. Sabtu melakukan tes swab setelah datang dari luar kota dan hasilnya negatif. Minggu menghadiri pengantinan. Senin badan panas, Selasa turun, Selasa malam panas lagi. Rabu pagi dites, hasilnya positif,” urai Puji, mengisahkan.

Syukurnya, kondisi Syaharie Jaang saat ini sudah lebih membaik. Keadaannya mulai menunjukkan tren bagus dan tak lagi panas. “Saya mengucapkan terima kasih, karena ini juga berkat doa dari rekan-rekan semua,” pungkasnya. (*)

Tags

Berita Terkait

Back to top button
Close

Mohon Non-aktifkan Adblocker Anda

Iklan merupakan salah satu kunci untuk website ini terus beroperasi. Dengan menonaktifkan adblock di perangkat yang Anda pakai, Anda turut membantu media ini terus hidup dan berkarya.