Kafe dan Restoran di Citra Niaga Tetap Beroperasi, Khusus Pembelian Online dan Take Away
Pengelola kafe dan restoran di Citra Niaga bisa bernapas lega. Pemkot Samarinda mengizinkan khusus layanan online atau take away.
Samarinda, intuisi.co – Penutupan kafe dan restoran di Citra Niaga dan Tepian Mahakam, akhirnya mendapat keringanan. Para pengelola diperkenankan tetap beroperasi asal tak melayani pelanggan di tempat.
Semula, Pemkot Samarinda benar-benar menghentikan aktivitas di kawasan ekonomi tersebut. Sebagai bentuk hukuman lantaran didapati kedai-kedai yang melanggar protokol kesehatan.
“Kami minta ada keringanan. Kedai kami jadikan dapur saja. Warung tetap tutup. Nantinya berjualan via Instagram. Pegawai kami yang menjadi kurir mengantar ke rumah pembeli,” sebut Co-founder Seutas Coffee & Chill, Denada Putri, dikonfirmasi Rabu sore, 23 September 2020.
Pemkot Samarinda pun merespons tuntutan pengelola kedai setempat. Tertuang dalam revisi surat bernomor 360/517/300.07. Kini pengecualian berlaku untuk pembelian online atau take away. “Adik-adik (pelaku usaha) jangan sampai mengkhianati kepercayaan yang sudah kami berikan,” sebut Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Samarinda, Sugeng Chairuddin.
Penutupan sementara Citra Niaga dan Tepian Mahakam oleh Pemkot Samarinda dilakukan dengan tiga pertimbangan. Pertama, ditemukan pelanggaran serius terhadap penegakan disiplin protokol kesehatan. Kedua, banyak dijumpai pengunjung tidak menggunakan masker dan berkerumun dalam waktu yang lama. Terakhir, tidak ada upaya pengelola/pemilik angkringan melakukan disiplin protokol kesehatan.
Atas ketiga pertimbangan tersebut, Citra Niaga dan Tepian Mahakam ditutup selama sepekan. Terhitung 23-29 September 2020.
Hampir 2 Ribu Kasus Positif Covid-19 di Samarinda
Hingga saat ini di Samarinda sudah terkonfirmasi 1.955 kasus positif covid-19. Sebanyak 90 pasien meninggal dunia. Dan 492 masih dalam perawatan. Samarinda pun masuk dalam jajaran zona merah penyebaran virus corona di Kaltim. Bersama Balikpapan, Berau, Bontang, Kutai Timur, dan Kutai Kartanegara.
Penutupan sejumlah tempat hiburan malam (THM), kafe, dan wadah kongko lainnya, diharap menjadi efek jera. Sehingga bisa berbenah dan disiplin menerapkan protokol kesehatan. “Hanya dengan protokol kesehatan penyebaran virus corona bisa diputus,” lanjut Sugeng.
Sekda berharap warga bisa menunaikan Perwali Samarinda 43/2020 tentang Penerapan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokes Covid-19 dengan baik. Mulai cuci tangan, pakai masker, dan menghindari kerumunan. “Mari jaga diri dan sesama,” pungkasnya. (*)