Samarinda, intuisi.co – Anak buah kapal (ABK) KMP Samboja yang tenggelam di perairan Desa Sempayau, Sangkulirang, Kutai Timur, belum ditemukan. Hingga hari kedua, tim gabungan masih mencari keberadaan pemuda 17 tahun tersebut.
Korban tenggelam adalah Haidil, ABKL KMP Samboja yang karam Senin malam, 7 September 2020. Kapal diduga karam setelah dihantam gelombang saat menyusuri Sungai Gani Mulya.
“Kejadian ini masih dalam penyelidikan. Keterangan saksi sudah kami himpun,” sebut Kapolsek Sangkulirang, Iptu Damianus Jelatu, dikonfirmasi Rabu siang, 9 September 2020.
Radius pencarian telah diperluas. Hingga 3 kilometer dari titik mula laporan kejadian perkara. “Mudahan cepat ditemukan. Terakhir saya dapat informasi mobil terakhir sudah bisa diangkat ke permukaan sungai,” terangnya.
Kronologis Kejadian
Polisi juga telah menghimpun kronologis kejadian. Bermula pada 7 September 2020, pukul 19.00 Wita, KMP Samboja dinakhodai Yuspiansyah (30) bersama tiga ABK. Yakni Rinto Harahap (19), Jodi Alari (17) dan Haidil (17). Berlayar di perairan Sungai Gani Mulya dari Dermaga Pelabuhan Desa Pelawan menuju Dermaga Pelabuhan Desa Sempayau. Kedua daerah tersebut masih dalam kawasan Kecamatan Sangkulirang.
Feri penyeberangan tersebut sering digunakan warga menuju Berau. Selain empat awak kapal, ada tujuh penumpang dan tiga kendaraan. “Dari keterangan saksi sebelum kecelakaan, KMP Samboja didahului kapal bermuatan sayur dari arah yang sama. Nah, diduga gelombangnya masuk ke bagian depan KMP Samboja dan mengakibatkan kapal oleng kemudian susah dikendalikan,” terangnya.
Tatkala berayun ke kiri dan kanan, sang nakhoda berusaha mengendalikan dengan menyandarkan kapal ke tepi suingai. Namun gelombang air yang masuk ke kapal terlalu banyak. Yuspiansyah tak bisa berbuat banyak. Belum lagi, saat itu sejumlah kapal masih lalu lalang. Arus gelombang pun makin besar. Dan dalam waktu singkat, KMP Samboja serta muatannya tenggelam.
Sepuluh Orang Selamat
Dalam insiden tersebut, tiga awak kapal dari nakhoda dan dua ABK berhasil selamat. Pun demikian tujuh penumpang lainnya. Dua kendaraan telah ditarik dari sungai. Dan hari ini mobil ketiga berhasil diangkat.
“Sampai sekarang kami masih mencari keberadaan ABK ini bersama Tim SAR Sangatta, Tagana, Dinas Perhubungan Kutai Timur dan Polairud Polda Kaltim. Kami juga berusaha mengangkat kapal yang karam ini,” pungkasnya. (*)