Kasus Harian Covid-19 Kaltim Masuk 4 Besar Nasional, Sudah Lebih 9 Ribu Terkonfirmasi Positif
Kaltim hanya memerlukan 10 hari untuk naik dari 7 ribu ke 9 ribu kasus positif covid-19. Capaian 10 ribu kasus kemungkinan tinggal hitungan hari.
Samarinda, intuisi.co – Ledakan kasus covid-19 kembali terjadi di Kaltim. Sebanyak 319 kasus sekaligus terkonfirmasi positif virus corona dalam sehari ini. Keempat terbanyak setelah DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Tengah.
Jumat, 2 Oktober 2020, Satgas Penanganan Covid-19 Kaltim mengumumkan tambahan 319 kasus positif virus corona di provinsi ini hingga pukul 17.00 Wita. Penambahan berasal dari Berau 40 kasus, Kutai Kartanegara 35 kasus, Kutai Timur 21 kasus, Paser 3 kasus, Penajam Paser Utara 1 kasus, Balikpapan 36 kasus, Bontang 26 kasus, dan Samarinda 163 kasus. Dengan demikian, kasus akumulatif di Kaltim melesat ke angka 9101. Atau 244,6 per 100 ribu penduduk di Bumi Etam positif virus corona.
Sedangkan kasus sembuh dilaporkan bertambah sebanyak 84 kasus. Terdiri daei Berau 1 kasus, Kutai Kartanegara 9 kasus, Kutai Timur 2 kasus, Paser 9 kasus, Penajam Paser Utara1 kasus, Balikpapan 35 kasus, dan Bontang 27 kasus. Total kasus sembuh di Kaltim bertambah jadi 5964. Namun menurun secara persentase menjadi 65,5 persen dari sehari sebelumnya 67 persen.
Sementara pasien meninggal dunia juga bertambah sebanyak 10 kasus. Tersebar di Paser 2 kasus, Balikpapan 3 kasus , Bontang1 kasus, dan Samarinda 4 kasus. Tingkat kematian pun kembali jadi 4 persen dari 3,8 persen sehari sebelumnya. Balikpapan masih dengan kasus kematian terbanyak mencapai 191 orang sedangkan Samarinda 111 orang. Secara keseluruhan di Kaltim, kasus meninggal dunia mencapai 362.
Dengan demikian, jumlah kasus aktif atau pasien positif dirawat di rumah sakit maupun isolasi mandiri se-Kaltim, tercata sebanyak 2775.
Kasus Fluktuatif
Gubernur Kaltim, Isran Noor, menyebut bahwa meningkatnya penyebaran kasus virus corona di Bumi Etam menjadikan kasus ini sangat strategis dan wajib ditangani serius semua pihak. Terlebih para kepala daerah di Kaltim. Sehingga penyebarannya tidak berlangsung lama, bahkan bisa berakhir cepat.
“Karena kasus ini fluktuatif, kadang naik dan turun. Maka, harus ada Iangkah-Iangkah penanganan yang sangat strategis dan wajib dilakukan semua pihak, khususnya bupati dan wali kota,” kata Isran Noor baru-baru ini di Kantor Gubernur Kaltim, dilansir dari laman resmi Pemprov Kaltim.
“Kita berharap wabah ini segera berakhir dan aktivitas kembali normal. Tapi, saat ini penting bagi kita bersama melakukan pencegahan. Mulai selalu menggunakan masker, jaga jarak aman saat beraktivitas di luar rumah dan selalu mencuci tangan dengan sabun,” pungkasnya. (*)