Kasus Transmisi Lokal Balikpapan Bertambah, Korban Lakalantas pun Reaktif Covid-19
Ancaman kasus covid-19 di Balikpapan terus meluas. Bahkan korban kecelakaan lalu lintas pun didapati reaktif terhadap virus tersebut.
Balikpapan, intuisi.co – Bertambah lagi tiga kasus positif covid-19 di Balikpapan. Membuat kasus akumulatif di kota tersebut menjadi 35. Kasus transmisi lokal pun masih jadi ancaman yang begitu nyata di Balikpapan.
Senin, 4 Mei 2020, Pemkot Balikpapan kembali mendapat hasil pemeriksaan swab dari Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Surabaya. Ada tiga hasil terkonfirmasi positif. Satu kasus adalah pria 18 tahun dari cluster Temboro, Magetan, Jawa Timur.
Berikutnya laki-laki 28 tahun yang diketahui tertular dari orangtuanya pelaku perjalanan dari Jakarta. Sedangkan satu hasil lain, adalah kasus PDP meninggal dunia pada 25 April 2020, yakni laki-laki 66 tahun yang terkonfirmasi positif covid-19.
“Satu pasien positif kita juga, telah mendapat hasil swab negatif dua kali berturut-turut. Sehingga hari ini telah dinyatakan sembuh dan dapat keluar dari rumah sakit,” sebut Rizal Effendi dalam keterangan persnya, Senin sore di Posko & Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Balikpapan.
Klarifikasi Bayi PDP Meninggal Dunia
Dalam kesempatan sama, Kepala Dinas Kesehatan Balikpapan, Andi Sri Juliarty, mengklarifikasi kabar bayi empat bulan meninggal dunia dengan status pasien dalam pengawasan (PDP). Bayi tersebut memang memiliki keluhan batuk, pilek, dan sesak napas. Kendati demikian, bronchopneumonia merupakan penyakit yang memang umum terjadi terhadap bayi.
“Namun kita memang melakukan kewaspadaan sehingga tetap kami lakukan rapid test, walau secara nasional, data kasus covid-19 terhadap bayi hampir tak pernah terjadi,” lanjut Sri.
Hasilnya, rapid negatif terhadap bayi tersebut didapati negatif. Dan hasil tracing terhadap keluarga juga negatif. Sehingga didiagnosis bukan covid-19 dan dapat dimakamkan secara normal.
Korban Lakalantas Reaktif Covid-19
Adapun beberapa waktu lalu RSUD Kanujoso Djatiwibowo juga menerima pasien kecelakaan lalu lintas yang saat dilakukan rapid test, hasilnya reaktif covid-19. “Ini contoh bahwa orang tanpa gejala, bisa ada di mana-mana. Mari kita waspada. Pasien ini tidak tahu bahwa dirinya mengandung covid-19 meski rapid test akurasinya 30 persen,” terang Sri.
Transmisi lokal di Balikpapan yang meluas memang membuat seluruh rumah sakit waspada. Rapid test tak hanya dilakukan terhadap pasien dengan gejala covid-19. Bahkan korban lakalantas pun turut dilakukan tes cepat tersebut. (*)