Sorotan

Kematian Positif Covid-19 di Kaltim sudah Lebih Seribu Kasus

Tren kasus covid-19 yang kian tinggi di Kaltim, diikuti peningkatan kasus kematian yang per hari ini menembus seribu kasus di Kaltim.

Samarinda, intuisi.co – Pandemi covid-19 di Kaltim masih sangat meresahkan. Kasus kematian sudah lebih seribu orang. Dengan konfirmasi kasus positif harian cukup stabil di atas 500.

Senin, 1 Februari 2021, Satgas Penanganan Covid-19 Kaltim mengumumkan tambahan 366 kasus positif virus corona di Bumi Etam. Dengan perincian Berau 3 kasus, Kutai Barat 20, Kutai Kartanegara 54, Kutai Timur 53, dan Mahakam Ulu 5. Selain itu Paser 58 kasus, Penajam Paser Utara 2, Balikpapan 111, Bontang 13, dan Samarinda 47.

Penambahan pasien sembuh dilaporkan bertambah 397 kasus. Terdiri dari Berau 34 kasus, Kutai Barat 1, Kutai Kartanegara 7, Kutai Timur 52, Mahakam Ulu 5, dan Paser 50. Diikuti Penajam Paser Utara 9, Balikpapan 168, Bontang 55, dan Samarinda 16. Sebanyak 14 kasus lainnya dilaporkan meninggal dunia berasal dari Kutai Barat 1 kasus, Kutai Kartanegara 1, Kutai Timur 3, Paser 1, Balikpapan 2, Bontang 2, dan Samarinda 4.

1010 Kasus Kematian

Hingga pukul 15.00 Wita tadi, akumulasi kasus positif covid-19 di Kaltim mencapai 41.578 atau 1117,3 kasus per 100 ribu penduduk. Dengan positif rate sebesar 20,7 persen. Total pasien sembuh mencapai 32.911 atau 79,2 persen dari akumulasi kasus positif. Dan kematian 1010 atau 2,4 persen. Menyisakan 7657 kasus berstatus aktif atau masih dalam perawatan maupun isolasi mandiri.

“Jika kita lihat perkembangannya, semakin mengkhawatirkan. Angka positif bergerak stabil di atas angka 500 kasus setiap harinya,” sebut Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Kaltim Yudha Pranoto, Senin, 1 Februari 2021, dilansir dari rilis resmi Pemprov Kaltim.

Pemerintah ditegaskan tak tinggal diam. Ragam langkah pencegahan terus dikemukakan. Termasuk memperpanjang penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di beberapa daerah. Kantor pemerintahan dan swasta yang terjadi klaster perkantoran juga diimbau menerapkan work from home (WFH) dalam rentang waktu tertentu.

“Yang pasti, pemerintah akan terus berupaya keras untuk mencegah penyebaran covid-19 ini. Dan secara bersamaan mengupayakan agar ekonomi tetap bergerak dengan protokol kesehatan yang ketat,” beber Yudha. (*)

 

View this post on Instagram

 

A post shared by intuisi.co (@intuisimedia)

Tags

Berita Terkait

Back to top button
Close

Mohon Non-aktifkan Adblocker Anda

Iklan merupakan salah satu kunci untuk website ini terus beroperasi. Dengan menonaktifkan adblock di perangkat yang Anda pakai, Anda turut membantu media ini terus hidup dan berkarya.