HeadlineSorotan

Kematian Remaja di Bontang Warnai Rekor Covid-19 di Kaltim yang Tembus 2 Ribu Kasus

Awan gelap masa pandemi semakin pekat di Kalimantan Timur. Tak hanya kasus positif covid-19 yang terus bertambah. Tapi juga nyawa yang kian banyak melayang.

Samarinda, intuisi.co – Kasus covid-19 di Kalimantan Timur hari ini tak hanya mencatatkan rekor baru yang membawa pandemi ini menembus 2 ribu kasus. Tapi juga diwarnai rentetan laporan kematian dari Balikpapan, Samarinda, hingga Bontang.

Total empat kasus positif meninggal dunia dari ketiga kota tersebut. Sekaligus menjadi pengingat betapa berbahayanya virus ini. Tak hanya teror bagi kalangan rentan di usia senja, tapi juga remaja yang masih belasan tahun.

Selasa, 11 Agustus 2020, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kaltim, Andi M Ishak, mengumumkan 119 kasus terkonfirmasi positif covid-19 di Bumi Etam ini. “Ini merupakan kasus harian tertinggi di Kaltim. Menjadi warning untuk kita semua,” sebutnya dalam rilis harian pada Selasa malam, via meeting room Zoom.

Peningkatan kasus mesti disikapi serius. Oleh semua komponen. Baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat. “Tak menutup kemungkinan terus meninggi apabila tak patuh dan disiplin dengan protokol kesehatan,” lanjutnya.

Dalam rilis malam ini, Andi sekaligus mengklarifikasi data covid-19 di Kaltim yang berbeda dengan laporan nasional. Terdapat selisih sembilan kasus. Dipicu oleh data ganda yang terhitung dalam pelaporan Satgas Penanganan Covid-19 Pusat. “Artinya, beberapa kasus sudah dilaporkan kemarin dan sebelumnya, terjadi duplikasi,” sebut dia.

Dengan penambahan tersebut, total kasus di Kaltim 2051 secara akumulatif. Sedangkan masih dalam proses sebanyak 2609 kasus.

Perincian Kasus

Dari 119 kasus terkonfirmasi covid-19 Selasa ini, 74 berasal dari Balikpapan. Dengan 47 kasus dengan gejala infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). Tersebar di RST Dr Hardjanto, RSIA Asih, RS Siloam, RSUD Beriman, RSUD Kanudjoso Djatiwibowo, RS Pertamina, RS Hermina, RS Bhayangkara, dan RS Restu Ibu. Satu kasus di RS Siloam, BPN 781, wanita 68 tahun, meninggal dunia pada 10 Agustus 2020. Dimakamkan sesuai protokol covid-19.

Selebihnya merupakan kasus tanpa gejala yang melakukan isolasi mandiri. Memiliki riwayat kontak dengan kasus positif sebelumnya. Sedangkan 12 di antaranya, merupakan hasil pemeriksaan massal Dinas Kesehatan Balikpapan.

Berikutnya dari Penajam Paser Utara (PPU), terdapat satu kasus tanpa gejala, menjalani isolasi mandiri.

Pemakaman Tanpa Protokol

Beralih ke Samarinda, ada 20 kasus terkonfirmasi positif. Delapan kasus memiliki gejala ISPA. Tersebar di RSUD Abdul Wahab Sjahranie, RS Dirgahayu, RS Hermina, dan RSUD IA Moeis. Dua di antaranya telah meninggal dunia. Adalah SMD 388 pada 8 Agustus 2020. Laki-laki 78 tahun. Namun tak dimakamkan dengan protokol covid-19. Yang kedua SMD 405, laki 59 tahun, meninggal 9 Agustus 2020 di RSUD IA Moeis. Pemakaman sesuai protokol covid-19.

Sedangkan sisanya merupakan kasus tanpa gejala, melakukan isolasi mandiri. Sembilan di antaranya hasil pemeriksaan massal Dinas Kesehatan Samarinda. Sedangkan tiga lainnya memiliki riwayat kontak kasus sebelumnya.

Seperti Samarinda, Bontang juga mencatatkan 20 kasus terkonfirmasi positif. Seluruhnya kasus tanpa gejala hasil pemeriksaan mandiri perusahaan. Dirawat ke RS PKT Bontang.

Sedangkan dari Kutai Timur (Kutim), terdapat tambahan empat kasus. Satu kasus hasil pemeriksaan mandiri, menjalani isolasi mandiri. Dua lainnya memiliki gejala ISPA dan dirawat di RSUD Kudungga. Sedangkan satu kasus, KTM 134, wanita 17 tahun, meninggal dunia pada 10 Agustus 2020 di RSUD Taman Husada Bontang. Pemakaman sesuai protokol covid-19.

Adapun untuk kasus sembuh di Kaltim per Selasa ini bertambah 67 kasus. Dari Kutai Barat (Kubar)  empat kasus, Paser delapan, dan Balikpapan 55.

Dengan demikian, total pasien sembuh di Kaltim saat ini mencapai 1330 orang dari 2051 kasus akumulatif. Sedangkan kasus meninggal dunia 59, dan masih dalam perawatan 662 kasus.

“Melihat perkembangan kasus, peningkatan masih sangat tinggi. Cenderung meningkat. Artinya, banyak masyarakat tak patuh terapkan protokol kesehatan maupun menjaga diri dengan perilaku hidup bersih dan sehat,” sebut Andi M Ishak.

“Mari tingkatkan pencegahan penularan covid-19 dan menekan penyebarannya dengan disiplin dan komitmen tinggi menerapkan protokol kesehatan,” pungkasnya. (*)

Tags

Berita Terkait

Back to top button
Close

Mohon Non-aktifkan Adblocker Anda

Iklan merupakan salah satu kunci untuk website ini terus beroperasi. Dengan menonaktifkan adblock di perangkat yang Anda pakai, Anda turut membantu media ini terus hidup dan berkarya.