Kemitraan Strategis Petani Sawit Kukar dalam Menghadapi Tengkulak
Inisiatif kemitraan Disbun Kukar untuk stabilkan harga TBS petani kelapa sawit di Kutai Kartanegara, dorong solidaritas petani dan naiknya harga CPO memberi harapan baru
Tenggarong, intuisi.co – Dalam langkah strategis untuk memperkuat posisi petani kelapa sawit di Kutai Kartanegara, Dinas Perkebunan Kutai Kartanegara (Disbun Kukar) menginisiasi kemitraan antara petani dengan pabrik pengolahan minyak sawit mentah (CPO). Inisiatif ini bertujuan untuk menstabilkan harga jual tandan buah segar (TBS) dan melindungi petani dari praktik harga yang tidak adil oleh tengkulak.
Sekretaris Dinas Perkebunan Kukar, Taufik Rahmani, menekankan pentingnya solidaritas di antara petani. “Kami mendorong petani yang belum tergabung dalam kelompok tani atau koperasi untuk segera bergabung. Ini akan memperkuat posisi tawar mereka dan mencegah manipulasi harga oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab,” ujarnya pada hari Jumat, (12/4/2024).
Kebijakan penetapan harga TBS oleh tim lintas sektor, yang mengacu pada Peraturan Menteri Pertanian Nomor 01/Permentan 120/1/2018, hanya berlaku untuk kebun plasma atau kebun yang telah menjalin kemitraan dengan pabrik. Kebijakan ini dirancang untuk menciptakan keseimbangan harga yang adil bagi pekebun dan pabrik, memastikan keuntungan bersama.
Dalam periode 1-15 April, harga TBS yang telah ditetapkan menunjukkan peningkatan. Untuk TBS dari pohon sawit berumur 10 tahun ke atas, harga naik menjadi Rp2.667,50 per kg, meningkat dari harga periode sebelumnya yang Rp2.598,86 per kg. Kenaikan serupa terjadi pada TBS dari pohon dengan umur yang lebih muda, menandakan tren positif bagi para petani.
Harga CPO juga mengalami kenaikan, ditetapkan pada Rp12.500,10 per kg, naik dari Rp12.232,47 per kg pada periode sebelumnya. Sementara itu, harga kernel atau biji sawit ikut terangkat, dari Rp5.852,53 per kg menjadi Rp6.010,79 per kg.
Kemitraan ini diharapkan dapat membawa angin segar bagi petani kelapa sawit di Kutai Kartanegara, memberikan mereka kekuatan lebih dalam menegosiasikan harga dan mengurangi ketergantungan pada tengkulak. Dengan dukungan penuh dari Disbun Kukar, masa depan cerah tampak di cakrawala bagi petani sawit di wilayah ini. (adv)