Kukar Percepat Modernisasi Pertanian: SDM Jadi Kunci Transformasi Menuju IKN

intuisi

24 Nov 2025 01:41 WITA

pertanian kukar
Sektor pertanian Kukar punya potensi swasembada (dok. intuisi.co)

Tenggarong, intuisi.co-Di tengah persaingan sektor pangan yang semakin ketat dan tuntutan pemenuhan kebutuhan Ibu Kota Nusantara (IKN), Kutai Kartanegara (Kukar) memilih jalur berbeda. Alih-alih menambah infrastruktur secara masif seperti tahun-tahun sebelumnya, pemerintah daerah mengarahkan energi pada satu titik yang dinilai paling menentukan masa depan pertanian: kualitas sumber daya manusia (SDM).

Pergantian fokus ini menjadi penanda penting dalam perjalanan transformasi pertanian daerah. Pemerintah Kabupaten Kukar menilai bahwa keberhasilan ekonomi pangan tidak cukup ditopang oleh alat atau sarana fisik yang serba modern, tetapi oleh kemampuan petani memahami proses produksi, mengelola usaha, serta beradaptasi terhadap perubahan teknologi dan iklim. Pendekatan ini sejalan dengan visi Kukar Idaman Terbaik yang dicanangkan Bupati Aulia Rahman Basri dan Wakil Bupati Rendi Solihin.

Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kukar, Muhammad Taufik, menjelaskan bahwa pihaknya kini membangun ekosistem belajar yang lebih terstruktur bagi para pelaku pertanian. Sebanyak 162 Sekolah Lapangan sedang disiapkan sebagai pusat pelatihan yang menggabungkan praktik lapangan, pembelajaran ilmiah, serta pendampingan usaha tani.

“Ini bukan soal banyaknya bantuan, tapi bagaimana petani mampu berdiri di atas kaki sendiri. Targetnya 100 ribu pelaku pertanian bisa merasakan manfaat jangka panjang hingga 2030,” kata Taufik pada Senin (24/11/2025).

Ia menekankan, sekolah lapangan berfungsi sebagai jembatan dari pola bertani tradisional menuju pertanian berbasis sains dan teknologi. Para petani dibekali kemampuan menganalisis kesuburan tanah, membaca kebutuhan tanaman secara akurat, memetakan risiko cuaca, hingga menghitung kelayakan usaha tani. Dengan cara ini, kegiatan bertani tidak lagi berjalan mengikuti kebiasaan turun-temurun, tetapi dirancang dengan perhitungan yang lebih presisi.

Dalam beberapa tahun terakhir, Kukar turut mencatat tumbuhnya 500 petani muda yang aktif menggarap lahan dan memanfaatkan teknologi. Mereka tidak ragu memakai drone sprayer, aplikasi pencatatan digital, hingga sensor tanah untuk meningkatkan efisiensi produksi. Kehadiran kelompok muda ini dianggap sebagai katalis penting yang mendorong percepatan modernisasi pertanian daerah.

“Anak-anak muda ini membawa semangat wirausaha dan keberanian mengambil risiko. Ini yang membuat transformasi pertanian berjalan lebih cepat,” ujarnya.

Untuk memastikan setiap pembinaan benar-benar menjawab kebutuhan lapangan, Distanak melakukan pembaruan data 48 ribu kelompok tani melalui sistem Simluhtan. Proses ini menjadi fondasi memastikan program pendampingan, termasuk bagi 28.940 petani binaan serta ribuan peternak dan nelayan, berlangsung lebih tepat sasaran dan selaras dengan kondisi aktual masing-masing wilayah.

Di luar sektor tanaman pangan, Kukar juga memperkuat sisi peternakan. Tahun ini, pemerintah menyiapkan bantuan bibit ternak bagi lebih dari 3.000 peternak sebagai upaya meningkatkan populasi hewan lokal. Upaya tersebut tidak hanya ditujukan untuk menambah produksi, tetapi juga memperkuat kemandirian ekonomi komunitas peternak desa.

Dengan strategi yang menyentuh pola pikir, literasi teknologi, dan kemampuan pengelolaan usaha, pemerintah berharap lanskap pertanian Kukar bergerak ke arah yang lebih terencana, tidak lagi sporadis atau bergantung pada bantuan fisik. Modernisasi diharapkan muncul dari kesadaran dan kemampuan warga desa untuk mengelola pangan secara berkelanjutan.

“Petani tangguh bukan soal sebanyak apa alat modernnya, tapi seberapa mandiri mereka dalam mengelola usaha. Mandiri itu yang menciptakan daya saing,” tutup Taufik. (adv/rio)

Ikuti berita-berita terbaru Intuisi di Google News!