Kukar Sukses Tekan Kemiskinan, Target 2025 di Bawah 7%

intuisi

27 Feb 2025 09:28 WITA

Bupati Edi menegaskan Pemkab terus berupaya menekan angka kemiskinan Kukar. (Istimewa)

Tenggarong, intuisi.co Upaya Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab Kukar) dalam menekan angka kemiskinan mulai menunjukkan hasil positif. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk miskin di Kukar mengalami penurunan signifikan pada tahun 2024, berkurang sebanyak 1.857 jiwa.

Data mencatat bahwa jumlah warga miskin di Kukar pada 2023 mencapai 60.857 jiwa. Namun, pada 2024, angka tersebut berkurang menjadi 59.000 jiwa, atau turun sebanyak 1.857 jiwa. Penurunan ini juga berdampak pada persentase tingkat kemiskinan yang menyusut dari 7,61 persen di tahun 2023 menjadi 7,28 persen di tahun 2024.

Bupati Kukar, Edi Damansyah, menyambut baik capaian ini dan menegaskan bahwa berbagai program pengentasan kemiskinan yang dijalankan Pemkab Kukar telah membuahkan hasil nyata.

“Penurunan angka kemiskinan ini adalah hasil nyata dari kerja keras dan sinergi berbagai pihak dalam mengimplementasikan program-program pengentasan kemiskinan. Ini menunjukkan bahwa langkah-langkah yang kami ambil telah berjalan efektif dan memberikan dampak positif bagi masyarakat,” katanya, Kamis (27/2/2025).

Keberhasilan ini tidak terlepas dari berbagai program strategis yang telah dijalankan. Pemkab Kukar telah mengimplementasikan sejumlah inisiatif seperti bantuan sosial yang lebih terarah, program pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan keterampilan, peningkatan akses pendidikan, serta layanan kesehatan gratis bagi keluarga kurang mampu.

Tidak hanya itu, sektor ekonomi kerakyatan juga mendapat perhatian khusus. Pemerintah memberikan dukungan kepada petani, nelayan, dan pelaku UMKM melalui penyediaan alat produksi, program pelatihan, serta akses permodalan untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan ekonomi masyarakat.

“Kami memastikan bahwa bantuan dan program yang dijalankan tepat sasaran, dengan fokus pada masyarakat yang paling membutuhkan,” tambah Edi.

Keakuratan data menjadi kunci utama dalam pelaksanaan program-program ini. Dengan mengandalkan data terintegrasi dari BPS serta sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Pemkab Kukar dapat menentukan prioritas bantuan dan strategi pemberdayaan masyarakat secara lebih efektif.

“Kami sangat berterima kasih kepada semua pihak yang telah berkolaborasi, termasuk perangkat desa dan komunitas lokal, dalam mewujudkan penurunan angka kemiskinan ini,” ujar Edi.

Meski angka kemiskinan mengalami penurunan, Edi Damansyah mengakui bahwa masih ada tantangan yang perlu diatasi, seperti ketimpangan ekonomi di wilayah pedalaman dan dampak inflasi yang memengaruhi daya beli masyarakat.

Oleh karena itu, Pemkab Kukar menargetkan angka kemiskinan turun hingga di bawah 7 persen pada 2025.

Untuk mencapai target tersebut, pemerintah akan mengoptimalkan sejumlah langkah, termasuk peningkatan program padat karya, pengembangan pendidikan vokasi, serta penguatan infrastruktur di daerah terpencil.

“Kami berkomitmen untuk terus bekerja keras dan memastikan bahwa semua program berjalan efektif demi kesejahteraan masyarakat Kukar,” tegasnya.

Program pengentasan kemiskinan ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak, termasuk masyarakat yang merasakan langsung manfaatnya.

Salah satu penerima manfaat, Ahmad, seorang petani di Kecamatan Loa Kulu, mengungkapkan bahwa bantuan pupuk dan pelatihan pertanian yang diberikan pemerintah telah membantu meningkatkan hasil panennya.

“Bantuan dari pemerintah benar-benar membantu. Hasil panen saya meningkat, sehingga pendapatan keluarga kami juga lebih baik,” ungkap Ahmad. (adv/ara)

Ikuti berita-berita terbaru Intuisi di Google News!

Iklan di sini!

Iklan di sini!