Samarinda, intuisi.co – Sempat di bawah 100 sehari dua kali berturut-turut, kasus covid-19 kembali dominan dilaporkan di Kaltim pada hari ini. Menjadi pengingat bagi warga provinsi ini untuk mewaspadai virus corona, terutama jelang Lebaran yang tinggal hitungan pekan.
Selasa, 4 Mei 2021, Satgas Penanganan Covid-19 Kaltim, mengumumkan tambahan 137 kasus terkonfirmasi positif virus corona di provinsi ini. Dengan perincian Berau 11 kasus, Kutai Barat 21 kasus, Kutai Kartanegara 20 kasus, dan Kutai Timur 8 kasus. Selain itu Paser 10 kasus, Penajam Paser Utara 4 kasus, Balikpapan 21 kasus, Bontang 8 kasus, dan Samarinda 34 kasus.
Sementara, penambahan pasien sembuh dari covid-19 dilaporkan sebanyak 107 kasus. Meliputi Berau 12 kasus, Kutai Barat 2 kasus, Kutai Kartanegara 8 kasus, Kutai Timur 3 kasus, dan Mahakam Ulu 4 kasus. Diikuti Paser 13 kasus, Penajam Paser Utara 6 kasus, Balikpapan 30 kasus, Bontang 3 kasus, dan Samarinda 26 kasus.
Adapun penambahan pasien meninggal dunia dilaporkan sebanyak 4 kasus. Terdiri dari Balikpapan 3 kasus dan Samarinda 1 kasus.
Hingga pukul 15.00 Wita tadi, akumulasi kasus covid-19 di Kaltim telah mencapai 69.038 atau 1855,2 kasus per 100 ribu penduduk dengan positif rate 25,8 persen dari kasus diperiksa. Sedangkan total pasien sembuh mencapai 65.805 atau 95,3 persen dari akumulasi kasus positif dan kematian 1650 atau 2,4 persen. Menyisakan 1583 kasus aktif atau masih menjalani perawatan maupun isolasi mandiri.
Jumlah konfirmasi positif covid-19 di Kaltim pada Selasa ini, menyudahi tren kasus di bawah 100 per hari yang dilaporkan dua hari berturut-turut sebelumnya. Laporan kasus positif yang kembali dominan bahkan kembali menggerus tingkat kesembuhan yang sehari sebelumnya 95,4 persen.
Pesan Satgas Penanganan Covid-19 Kaltim
Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Kaltim, Yudha Pranoto, mengingatkan warga provinsi ini untuk terus mewaspadai virus corona. Meskipun kasus positif beberapa hari terakhir sempat di bawah 100.
Yudha pun menyebutkan jika umumnya saat akhir Ramadan dan mendekati Hari Raya Idulfitri, aktivitas masyarakat akan selalu meningkat, khususnya di pasar-pasar tradisional. Begitu juga retail modern, mal, dan cafe.
“Ini yang harus kita waspadai. Sekarang mungkin melandai, tapi kalau kita lengah, bukan tidak mungkin kasus positif covid-19 akan meningkat lagi. Ini yang harus kita cegah jangan sampai terjadi,” tegas Yudha.
Bukan hanya itu, kewaspadaan dan protokol kesehatan ketat juga harus dilakukan di lokasi-lokasi wisata dimana kerumunan massa sangat mungkin terjadi di sana. “Tetap protokol kesehatan 5M. Cegah penularan, jangan sampai kita terlena di tengah kebahagiaan Lebaran,” tutup Yudha. (*)
View this post on Instagram