Lokasi Rawan Kecelakaan, Tanjakan Gunung Lipan Minim Penerangan dan Rambu
Tanjakan Gunung Lipan di Jalan Ciptomangunkusumo Samarinda Seberang kerap menjadi lokasi kecelakaan lalu lintas yang tak jarang memakan korban jiwa.
Samarinda, intuisi.co – Terlepas dari kisah mistis di balik rentetan kecelakaan memakan nyawa di tanjakan Gunung Lipan, Jalan Ciptomangunkusumo, Kelurahan Gunung Panjang, Kecamatan Samarinda Seberang, ada sejumlah faktor teknis yang ditengarai sebagai pemicu berbagai insiden. Yakni penerangan dan rambu yang minim.
Ketika langit gelap, tanjakan Gunung Lipan memang minim cahaya. Sumber penerangan hanya dari satu lampu jalan dan cahaya rembulan. “Ya, minim penerangan. Sudah kami rencanakan untuk penganggaran (lampu penerangan jalan umum/LPJU), namun dananya terbatas,” ujar Kepala Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) Dinas Perhubungan (Dishub) Samarinda Hari Prabowo, dikonfirmasi Jumat sore, 6 November 2020.
Samarinda sebagai ibu kota Kaltim, masih termasuk kawasan dengan penerangan jalan minim. Faktor utamanya adalah penganggaran. Kembali pada 2018 lalu, Dishub Samarinda hanya mendapat kucuran dana Rp5 miliar dari angka ideal Rp16 miliar untuk perawatan dan pengadaan LPJU di Kota Tepian.
“Pemilihannya memang jalan-jalan utama, tapi kami juga sudah mengusulkan tempat lain yang dirasa minim penerangan. Kalau anggaran memenuhi dari ujung ke ujung kita terangi Samarinda ini,” imbuhnya.
Kurang Rambu Lalu Lintas
Selain penerangan jalan, masalah serius di tanjakan Gunung Lipan adalah minimnya rambu-rambu lalu lintas. Hal ini bisa jadi persoalan serius karena di kawasan tersebut kerap terjadi kecelakaan. Seperti pada Juni 2020, dalam sepekan tiga nyawa menghilang terlibat kecelakaan lalu lintas di tanjakan Gunung Lipan.
“Khusus rambu-rambu lalu lintas, kawasan ini menjadi tanggung jawab pemerintah pusat lewat Balai Pengelola Transportasi Darat Wilayah XVII Provinsi Kaltim dan Kaltara. Kami sudah memberikan rekomendasi terkait pemasangan rambu karena rawan laka,” terangnya.
Meski demikian, Dishub Samarinda tetap melakukan langkah pencegahan. Sosialisasi terus dilakukan. Terutama lewat media massa. Ke depannya juga bakal dipasang spanduk peringatan di kawasan Gunung Lipan. (*)