Samarinda, intuisi.co – Pemandangan gelap kerap dijumpai kala melintasi jalan-jalan di Samarinda. Lampu penerangan jalan umum (LPJU) banyak tak berfungsi. Disinyalir jadi sasaran pencurian kabel LPJU.
Dugaan ini mencuat berdasar hasil penelusuran Dinas Perhubungan (Dishub) Samarinda. Bermula dari keluhan warga akan banyaknya ruas jalan gelap di Samarinda kala malam. LPJU kerap dijumpai tak bernyala.
Dari keluhan itu, petugas Dishub Samarinda mendatangi sejumlah lokasi. Diawali dari jalan poros Samarinda-Tenggarong. Benar saja, LPJU dijumpai tak berfungsi. Dengan kabel yang telah hilang dari tempat semula. “Kami sudah lapor ke polisi,” sebut Kepala Dishub Samarinda Ismansyah, dikonfirmasi Jumat petang, 11 September 2020.
Kejadian ini begitu disesalkan Ismansyah. LPJU di jalur tersebut, baru dipasang setahun lalu. Padahal, jalur ini begitu sentral sebagai penghubung dua daerah, Samarinda dan Tenggarong, Kutai Kartanegara. Tanpa penerangan, rawan aksi kriminal. Terlebih kecelakaan lalu lintas.
Proyek Rp1,5 Miliar
Kabel-kabel LPJU yang dicuri di jalur tersebut, mestinya membentang dan menyambung di 76 titik median jalan poros Samarinda-Tenggarong. Semuanya telah hilang. LPJU pun tak berfungsi. Kerugiannya pun tak main-main. Anggaran mendirikan LPJU menghabiskan Rp1,5 miliar. Satu meter kabel penerangan jalan dihargai Rp300 ribu.
“Kami curiga, mereka (oknum pencuri kabel) ini potong (kabel) saat siang. Lalu malamnya kabel yang mereka potong ditarik. Satu gawang (jarak tiang satu dengan yang lain) itu sekitar 40 meter. Kalau diambil tiga gawang ‘kan lumayan,” urai Ismansyah.
Dishub Samarinda mengkhawatirkan pencurian kabel LPJU tak hanya terjadi di kawasan pinggiran. Tapi juga dalam kota. Warga diharap memberi informasi jalur-jalur mana saja yang LPJU-nya tak berfungsi. “Jadi bukan di jalan (Jalur Poros Samarinda-Tenggarong) itu saja yang rusak. Banyak titik di Samarinda kabelnya hilang. Bahkan kabel yang berada di bawah tanah,” pungkasnya. (*)