Masyarakat Pesisir PPU Diminta Bentuk Kelompok Usaha untuk Akses Bantuan

intuisi

23 Nov 2024 14:47 WITA

Jamaluddin, anggota DPRD PPU. (istimewa)

Penajam, intuisi.co – Di hamparan pesisir Penajam Paser Utara (PPU), kehidupan sering kali diwarnai dengan perjuangan berat. Para nelayan, pengrajin, dan pelaku usaha kecil di daerah ini menghadapi tantangan berlapis, mulai dari keterbatasan akses pasar hingga minimnya dukungan teknis. Namun, di tengah kesulitan itu, muncul secercah harapan: dorongan dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) PPU untuk membentuk kelompok usaha sebagai kunci membuka pintu bantuan pemerintah.

Anggota DPRD PPU, Jamaluddin, menekankan bahwa langkah ini bukan sekadar formalitas. “Wajib, ya, untuk bantuan yang sifatnya begitu,” tegasnya. Menurutnya, pembentukan kelompok usaha menjadi syarat penting untuk memastikan bantuan pemerintah tidak hanya tepat sasaran tetapi juga memberikan dampak nyata bagi penerimanya.

Jamaluddin menjelaskan, kelompok usaha memungkinkan pemerintah mendistribusikan bantuan dengan lebih terorganisir. Bantuan yang diterima pun tidak berhenti sebagai angka di atas kertas, melainkan benar-benar menjadi alat perubahan. Dalam kelompok, penerima bantuan memiliki tanggung jawab bersama untuk memanfaatkan sumber daya yang diberikan demi tujuan produktif.

“Dengan adanya kelompok, sistem penyaluran menjadi lebih transparan dan akuntabel. Ini memastikan bahwa bantuan benar-benar digunakan sebagaimana mestinya,” ujarnya.

Namun, manfaat kelompok usaha tidak hanya berhenti pada bantuan semata. Jamaluddin menyoroti peluang lain yang terbuka bagi masyarakat, seperti akses ke pelatihan, pendampingan, hingga jaringan pemasaran yang lebih luas. Bagi masyarakat pesisir, ini adalah tiket menuju peningkatan produktivitas dan pengembangan usaha yang lebih berkelanjutan.

Di tengah upaya ini, DPRD PPU berharap masyarakat pesisir tidak hanya memandang kelompok usaha sebagai alat untuk mendapatkan bantuan, tetapi juga sebagai ruang kolaborasi dan inovasi. Dengan bekerja bersama, masyarakat pesisir dapat membangun kekuatan kolektif untuk menghadapi tantangan yang ada, sekaligus menciptakan peluang baru.

“Bergabung dalam kelompok usaha bukan hanya soal syarat administratif. Ini adalah cara untuk menyalakan kembali semangat kemandirian dan kebersamaan,” kata Jamaluddin penuh keyakinan.

Seperti ombak yang terus bergulir, inisiatif ini membawa pesan optimisme ke pesisir PPU. Masyarakat kini dihadapkan pada pilihan: tetap berjalan sendiri di tengah badai, atau bergandengan tangan untuk melangkah ke pantai harapan yang lebih cerah. Dengan kelompok usaha sebagai kendaraan, mereka tidak hanya akan bertahan, tetapi juga melaju menuju masa depan yang lebih sejahtera. (adv)

Ikuti berita-berita terbaru Intuisi di Google News!