Menengok Cara Kukar Kekuar dari Status Kemiskinan Ekstrem
Pemkab Kukar membawa Kukar keluar dari kemiskinan ekstrem hingga mencapai angka 0 persen dan menurunkan angka stunting menjadi 17,6 persen
Tenggarong, intuisi.co–Status Kutai Kartanegara (Kukar) kini bebas dari kemiskinan ekstrem. Ihwal tersebut diungkap oleh Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI, yang tertuang dalam Surat Pmeberitahuan Hasil Perhitungan Estimasi Angka Kemiskinan Ekstrem Tingkat Kabupaten/Kota 2023 . Hasilnya, Kukar yang pada 2022 dilaporkan terdapat 11,48 ribu jiwa (1,45 persen) masyarakat kategori kemiskinan ekstrem, menjadi 0 pada 2023 lalu.
Adapun angka tersebut adalah estimasi yang dihitung khusus oleh Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI, untuk menjadi rujukan internal bagi pemerintah daerah, terutama sebagai alat bantu melakukan identifikasi dan evaluasi capaian upaya percepatan penghapusan kemsikian ekstrem atau PPKE.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kukar, Sunggono, mengungkapkan bagaimana Pemkab Kukar di bawah kepeimpinan Bupati Edi Damansyah, sukses membawa kabupaten ini bebas dari kemiskinan ekstrem. Berbagai program lintas sektoral telah dirancang dan dijalankan dengan penuh dedikasi oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Dari data yang akurat berdasarkan Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bapennas) dan Badan Pusat Statistik (BPS), hingga program Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) yang terus menerus diupayakan, semuanya berkontribusi pada pencapaian luar biasa ini.
“Kami tidak hanya fokus pada angka, tetapi pada peningkatan kualitas hidup. Mereka yang dulunya miskin karena konsumsi harian yang rendah, kini merasakan peningkatan pendapatan yang nyata,” sebut Sunggono pada Rabu, 12 Juni 2024.
Pemerintah pusat menetapkan target ambisius: kemiskinan ekstrim harus nol persen pada tahun 2024. Namun, Kukar, dengan kerja keras dan komitmen bersama, telah melampaui target tersebut satu tahun lebih awal. Bahkan, penurunan angka stunting menjadi 17,6 persen pada 2023, dari sebelumnya 27,1 persen, merupakan pencapaian tertinggi di Kalimantan Timur, dan jauh di bawah angka provinsi (22,9 persen).
Keberhasilan ini tak lepas dari peran Bupati Edi Damansyah yang selalu mengingatkan jajarannya untuk terus mengawal dan memastikan data yang ada sesuai dengan kondisi di lapangan. “Capaian ini adalah buah dari kerja keras semua pihak. Bupati Edi Damansyah selalu mengingatkan kami untuk terus mengawal dan memastikan data ini mencerminkan realitas di lapangan,” ujar Sunggono.
Pencapaian ini tentu menjadi angin segar bagi masyarakat Kukar. Namun, pencapaian ini bukanlah akhir, melainkan awal dari perjalanan panjang menuju masa depan yang lebih cerah bagi setiap warga Kukar. Pemkab, di bawah kepemimpinan Bupati Edi Damansyah, akan terus berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memastikan tidak ada lagi warga yang hidup dalam kemiskinan ekstrim atau mengalami stunting.
“Semoga ke depan pencapaian seperti ini bisa terulang,” pungkasnya. (*)