Kutai KartanegaraPariwaraPemkab Kukar

Menggali Potensi Lumbung Pangan Nasional dari Kukar

Kutai Kartanegara (Kukar) memiliki potensi besar untuk menjadi lumbung pangan nasional. Lima kawasan pun disiapkan di kabupaten ini

Tenggarong, intuisi.co-Lima kawasan pertanian di Kukar siap dikembangkan menjadi lokasi pertanian terpadu. Lima daerah ini adalah Kecamatan Marangkayu, Sebulu-Muara Kaman, Tenggarong-Loa Kulu, Tenggarong Seberang I dan Tenggarong Seberang II.

Mewujudkan visi ini, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kukar bekerja sama dengan tim peneliti dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk menilai tingkat kelayakan usaha pertanian di kelima kawasan tersebut.

Plt Kepala Bappeda Kukar, Syarifah Vanesa Vilna, mengatakan bahwa penelitian ini dilakukan sebagai bagian dari analisis pembangunan pertanian berbasis kawasan di Kukar. “Kami ingin melihat apakah konsep pertanian terintegrasi berbasis kawasan dapat diterapkan di Kukar dan memberikan manfaat bagi masyarakat,” ujarnya saat dikonfirmasi pada Rabu, 1 November 2023.

Menurut Syarifah, konsep pertanian terintegrasi berbasis kawasan adalah suatu sistem pertanian yang mengintegrasikan berbagai komoditas pertanian seperti pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, dan perikanan dalam satu kawasan.

“Dengan begitu, produktivitas dan efisiensi pertanian dapat meningkat, sekaligus mengurangi dampak lingkungan,” katanya.

Untuk mendapatkan data hasil penelitian yang akurat, Bappeda dan tim peneliti UGM memfokuskan tiga kecamatan sebagai lokasi sampel penelitian pilot project pertanian terintegrasi berbasis kawasan.

“Tiga kecamatan tersebut adalah Sebulu-Muara Kaman, Tenggarong-Loa Kulu dan Tenggarong Seberang,” tuturnya.

Panen Padi
Infografis Visi Bupati Edi Panen Padi Tiga Kali Setahun (Lambertus Simamora/intuisi.co)

Sebagai informasi, proyeksi ke depan mengenai modernisasi pertanian Kukar ini tentu berbanding lurus dengan potensi yang ada. Menukil data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim, sepanjang 2022, dari 10 kabupaten/kota memang memiliki potensi memproduksi beras hanya tiga kabupaten yang mendapat perhatian untuk mengembangkan diri menjadi kawasan food estate, yakni Kukar, Paser dan PPU.

Dari ketiganya Kota Raja peringkat pertama. Dengan luas lahan pertanian 20,424 hektare (ha), kabupaten ini mampu menghasilkan 105.025,70  ton padi. Urutan kedua ini ada Paser dengan luas 11,306 ha bisa hasilkan capaian 48.202,66 ton. Dan terakhir Penajam Paser Utara atau PPU dengan luas lahan 10,994 ha, daerah ini mampu hasilkan 45.160,69 ton.

Sementara itu, Ketua Tim Peneliti dari UGM, Alia Bihrajihant Raya, menjelaskan bahwa pertanian terintegrasi berbasis kawasan memiliki banyak keunggulan. Salah satunya adalah luasnya wilayah pertanian pangan dan hortikultura di Kukar, yang memungkinkan program ini mencapai tujuannya sebagai lumbung pangan Provinsi Kalimantan Timur dan Ibu Kota Nusantara (IKN).

“Kawasan pertanian terintegrasi di Kukar memiliki nilai strategis dan mampu memenuhi kebutuhan pangan di Kaltim dan IKN,” sambungnya.

Ia menambahkan bahwa konsep ini juga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan cara menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan petani, dan mengembangkan industri hilir.

Konsep Pertanian terintegrasi berbasis Kawasan ini diharapkan akan menjadi penggerak pembangunan ekonomi yang berkelanjutan di Kukar. “Sehingga fokus pembangunan semakin mendukung seluruh lapisan masyarakat,” pungkasnya. (*)

Tags

Berita Terkait

Back to top button
Close

Mohon Non-aktifkan Adblocker Anda

Iklan merupakan salah satu kunci untuk website ini terus beroperasi. Dengan menonaktifkan adblock di perangkat yang Anda pakai, Anda turut membantu media ini terus hidup dan berkarya.