Menghadapi Tantangan Banjir di Bontang: Dedikasi Sutomo Jabir untuk Solusi
Bontang, Intuisi.co – yang terletak di Provinsi Kalimantan Timur, Indonesia, telah lama menjadi sorotan utama akibat masalah banjir yang tak kunjung usai. Permasalahan banjir di kota ini telah menjadi sebuah rutinitas yang meresahkan, dan kini Anggota Komisi III DPRD Provinsi Kalimantan Timur, Sutomo Jabir, telah menjadikan penanggulangan banjir sebagai fokus utama dalam tugas dan tanggung jawabnya.
Sutomo, atau akrab dipanggil “Sutomo,” berkomitmen untuk menemukan solusi untuk mengatasi masalah banjir yang berkepanjangan di Kota Bontang.
Sutomo mengungkapkan, “Bontang inikan dikenal dengan daerah yang rutinitasnya adalah persoalan banjir, makanya itu yang saya kejar. Apa tindakan kita dari pemerintah provinsi terkait banjir ini.”
Masalah banjir yang tak kunjung usai ini bukan hanya merugikan masyarakat setempat tetapi juga menghambat perkembangan kota dan wilayah sekitarnya. Sutomo, yang juga mewakili daerah pemilihannya (Dapil) di Kalimantan Timur, telah menjadikan penanggulangan banjir sebagai program prioritas.
Permasalahan banjir juga sering terjadi di desa Suka Rahmat, yang terletak di kecamatan Teluk Pandan, Kabupaten Kutai Timur (Kutim). Namun, upaya Sutomo dalam menangani permasalahan banjir ini sering menghadapi kendala. Salah satu tantangan utama yang dihadapi adalah perizinan penggunaan kawasan hutan.
“Proyek-proyek penanggulangan banjir seringkali melibatkan penggunaan lahan yang termasuk dalam kawasan hutan, dan izin untuk penggunaan tersebut seringkali menjadi hambatan yang sulit diatasi.” Ujar Sutomo.
Sutomo menjelaskan bahwa air bah yang melanda Kota Bontang sebagian besar disebabkan oleh aliran air dari Kabupaten Kutai Timur (Kutim) yang masuk ke wilayah Bontang. Oleh karena itu, penanggulangan banjir di Bontang sangat terkait dengan upaya untuk mengatasi permasalahan serupa di Kabupaten Kutai Timur.
Dalam beberapa tahun terakhir, Sutomo dan timnya telah bekerja keras untuk menjadikan penanggulangan banjir sebagai prioritas utama. Mereka telah melakukan studi kelayakan yang mendalam untuk memahami akar permasalahan dan mencari solusi yang efektif. Proses ini melibatkan kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, para ahli lingkungan, dan masyarakat setempat.
Oleh karena itu, upaya Sutomo dan timnya tidak hanya berfokus pada aspek teknis proyek, tetapi juga pada usaha untuk menghimpun dukungan dan sumber daya yang diperlukan untuk melaksanakan proyek ini. Tantangan dan Harapan untuk Masa Depan Meskipun upaya penanggulangan banjir di Bontang dan Suka Rahmat menghadapi berbagai kendala, Sutomo Jabir dan timnya tetap komit untuk menjadikan penanggulangan banjir sebagai prioritas utama.
Mereka telah melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, masyarakat, dan ahli lingkungan, dalam upaya mereka. Salah satu hambatan utama yang perlu diatasi adalah perizinan penggunaan kawasan hutan dan pembiayaan proyek. Pembangunan bendungan membutuhkan investasi yang besar, dan oleh karena itu, Sutomo dan timnya perlu bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mengumpulkan sumber daya yang diperlukan. Semoga upaya mereka membuahkan hasil dan dapat memberikan perlindungan yang lebih baik bagi warga Bontang dari ancaman banjir.(ADV/DPRDKALTIM/CRI)