Mengoptimalkan Potensi Daerah: Strategi Penyertaan Modal di Kaltim untuk Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah
Samarinda, Intuisi.co – Dalam sebuah langkah progresif, Ketua Komisi II DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Nidya Listyono, mengusung gagasan penyertaan modal yang signifikan ke beberapa Perusahaan Daerah (Perusda) di wilayah tersebut. Keyakinan kuat bahwa tindakan ini akan menghasilkan kontribusi deviden yang merata bagi daerah menjadi pemicu utama, dengan peningkatan modal direncanakan untuk tiga entitas perusda utama, yaitu PT Jamkrida, PT Melati Bhakti Satya (MBS), dan PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) Kaltimtara.
Nidya Listyono menyampaikan secara resmi bahwa PT Jamkrida akan mendapatkan penyertaan modal sebesar Rp 100 miliar, PT MBS akan menerima Rp 18,8 miliar, dan PT BPD Kaltimtara akan mengalami peningkatan modal yang mencengangkan sebesar Rp 3,55 triliun. Jumlah total keseluruhan dari penyertaan modal ini mencapai angka yang mengesankan, yaitu Rp 3,67 triliun.
“Penting bagi kami memberikan penyertaan modal yang substansial pada Bankaltimtara, mencapai Rp 3,5 triliun, dan dua perusahaan daerah lainnya,”
Namun, langkah ini bukan semata-mata tentang memberikan modal tambahan. Ketua Komisi II DPRD Kaltim ini juga menegaskan pentingnya transparansi dalam penggunaan anggaran tersebut. Dia meminta agar perusahaan-perusahaan daerah yang mendapat penyertaan modal dapat merinci dengan jelas penggunaan dana tersebut. “Kami mohon bersama-sama untuk menjelaskan penggunaan anggaran yang telah dialokasikan,” tambahnya. Dalam konteks ini, Nidya Listyono secara khusus menyoroti peran PT Bank Kaltimtara, yang diwakili oleh penyertaan modal ini.
Sebagai pemegang saham mayoritas dengan 51 persen saham, Pemprov Kaltim memiliki ekspektasi besar terhadap perusahaan ini. “Harapannya adalah agar peningkatan pemberdayaan potensi UMKM dan wiraswasta baru, juga agar PT BPD Kaltim Kaltara dapat meningkatkan pelayanan kepada para nasabah, terutama layanan e-banking, ATM, dan kehandalan teknologi jaringan,” ungkap Nidya Listyono dengan harapan besar.
Sebagai politisi dari Partai Golkar, Nidya Listyono meyakini bahwa penyertaan modal ini tidak hanya akan memberikan dorongan finansial, tetapi juga akan mengangkat status PT Bank Kaltimtara ke level yang lebih tinggi dalam industri perbankan.
“Inisiatif ini diharapkan membawa manfaat bagi Kaltim, termasuk peluang kerja bagi penduduk setempat. Pengembangan tiga entitas Perusda ini diantisipasi akan berkontribusi pada peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD),” ujar Nidya Listyono dengan optimis.
Pentingnya Pemberdayaan UMKM dan Inovasi dalam Layanan Perbankan Fokus utama dalam langkah ini adalah meningkatkan pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta mendorong inovasi dalam layanan perbankan.
Nidya Listyono meyakini bahwa dengan memberikan modal tambahan kepada perusahaan-perusahaan daerah, terutama PT Bank Kaltimtara, akan memberikan dorongan signifikan bagi pertumbuhan ekonomi lokal.
“Harapannya adalah agar peningkatan ini tidak hanya terbatas pada penambahan modal, tetapi juga dapat mendorong pemberdayaan UMKM dan wiraswasta baru di Kaltim. PT Bank Kaltimtara harus menjadi pionir dalam menyediakan layanan perbankan yang mendukung pertumbuhan sektor ini,” jelasnya.
Dalam konteks ini, dia menyoroti perlunya peningkatan layanan e-banking, ATM, dan kehandalan teknologi jaringan oleh PT Bank Kaltimtara. Ini dianggap sebagai langkah strategis untuk memenuhi kebutuhan nasabah modern, sekaligus mendukung pertumbuhan UMKM yang semakin bergantung pada teknologi.
“Kita ingin melihat PT Bank Kaltimtara menjadi pemain utama dalam industri perbankan di wilayah ini. Dengan status bank buku dua, kompetitivitasnya akan meningkat, yang pada akhirnya dapat memberikan manfaat besar bagi ekonomi Kaltim,” katanya dengan antusias.
Selain itu, status bank buku dua juga dianggap dapat membuka peluang lebih besar bagi PT Bank Kaltimtara untuk memberikan kontribusi lebih besar terhadap perekonomian daerah dan nasional. Manfaat bagi Kaltim: Peluang Kerja dan Peningkatan PAD Optimisme Nidya Listyono tidak hanya terbatas pada pertumbuhan perusahaan, tetapi juga pada dampak positif yang akan dirasakan oleh masyarakat Kaltim. Dengan penyertaan modal ini, diharapkan akan tercipta peluang kerja baru bagi penduduk setempat. “Kami percaya bahwa dengan pertumbuhan perusahaan dan pemberdayaan UMKM, akan tercipta peluang kerja baru.
Hal ini tidak hanya mengurangi tingkat pengangguran, tetapi juga memberikan kontribusi positif terhadap kesejahteraan masyarakat,” jelasnya.
Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) juga menjadi fokus utama dari langkah ini. Nidya Listyono yakin bahwa dengan perkembangan positif PT Bank Kaltimtara dan perusahaan daerah lainnya, PAD Kaltim akan mengalami peningkatan yang signifikan.
“Dalam jangka panjang, kami berharap bahwa kontribusi keuangan dari perusahaan-perusahaan yang mendapat penyertaan modal ini akan menciptakan PAD yang lebih kuat. Ini akan memberikan ruang lebih besar bagi Pemprov Kaltim untuk mengalokasikan dana untuk pembangunan dan proyek-proyek strategis lainnya,” tegas Nidya Listyono.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2023: Rekor Tertinggi Sementara langkah ini diambil, perlu dicatat bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2023 mengalami peningkatan signifikan. Anggaran tersebut mencapai rekor tertinggi sebesar Rp 25,32 triliun, meningkat dari anggaran awal sebesar Rp 17,2 triliun. Peningkatan ini menunjukkan komitmen Pemprov Kaltim untuk mengakselerasi pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan peningkatan APBD yang substansial, langkah penyertaan modal ke perusahaan daerah diharapkan dapat menjadi katalisator untuk pertumbuhan ekonomi dan peningkatan PAD.
Ini sejalan dengan visi pembangunan Kaltim yang berfokus pada peningkatan kualitas hidup masyarakat. Pertanggungjawaban Penggunaan Anggaran Transparansi dalam penggunaan anggaran menjadi kunci keberhasilan langkah ini. Nidya Listyono tidak hanya menekankan pada rincian penggunaan dana penyertaan modal, tetapi juga meminta pertanggungjawaban yang jelas dari perusahaan-perusahaan daerah yang menerima modal tambahan.
“Kami berkomitmen untuk memastikan bahwa anggaran yang dialokasikan untuk penyertaan modal ini digunakan secara efektif dan efisien. Kami meminta perusahaan-perusahaan daerah untuk secara terbuka memaparkan penggunaan dana dan dampaknya bagi pertumbuhan ekonomi daerah,” tandasnya.
Dengan pertanggungjawaban yang baik, diharapkan masyarakat dapat melihat manfaat nyata dari langkah ini, dan kepercayaan terhadap pemerintah daerah dan perusahaan daerah dapat semakin meningkat. “Kami melihat hubungan ini sebagai kemitraan yang saling menguntungkan. Pemerintah memberikan dukungan, dan diharapkan perusahaan daerah dapat menjadi agen perubahan positif di masyarakat,”
Pemantapan Kaltim sebagai Pusat Ekonomi Regional Dalam rangka mencapai visi Kaltim sebagai pusat ekonomi regional, langkah ini dianggap sebagai langkah strategis. Dengan memantapkan peran PT Bank Kaltimtara sebagai bank buku dua dan menguatkan perusahaan daerah lainnya, Kaltim diharapkan dapat menjadi magnet investasi dan pusat pertumbuhan ekonomi di Kalimantan.
Nidya Listyono menegaskan bahwa keberhasilan langkah ini akan diukur tidak hanya dari pertumbuhan perusahaan, tetapi juga dari dampak positif yang dirasakan oleh masyarakat.
“Kami berkomitmen untuk terus memantau dan mengevaluasi hasil dari langkah ini. Keberhasilan tidak hanya terlihat dari angka, tetapi juga dari kesejahteraan dan peluang yang diciptakan untuk masyarakat Kaltim,” pungkasnya.
Penutup Dengan langkah progresif ini, Kaltim mengambil peran aktif dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.(DPRDKALTIM/ADV/CRI).