Menikmati Wisata Bahari Bawah Laut Desa Kersik dengan Rp700 Ribu
Kini surga bawah laut kini bisa dinikmati warga dengan melancong ke Desa Kersik, Kecamatan Marangkayu, Kutai Kartanegara.
Tenggarong, intuisi.co-Desa Kersik dari Kecamatan Marangkayu menawarkan pesona bahari bawah laut yang memanjakan mata. Adalah paket diving atau menyelam dari Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Kersik dengan harga Rp500-700 ribu.
Ada dua unit alat selam yang tersedia di Desa Kersik. Alat selam tersebut merupakan bantuan dari program CSR Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT). Ketua Pokdarwis Desa Kersik, Novan menyebut, pihaknya memiliki sejumlah paket wisata edukasi yang bisa dinikmati wisatawan.
“Ke depan ada beberapa potensi wisata yang dikembangkan. Seperti diving, mangrove, pembuatan kapal dan empang, ” ungkap Novan pada Jumat, 19 Mei 2023.
Paket wisata ini bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup warga sekita mensejahterakan para warga sekitar. Dalam paket itu juga sudah termasuk dengan berbagai macam kudapan khas Desa Kersik. Kudapan tersebut langsung dibuat oleh masyarakat setempat.
“Pokdarwis jalin kerjasama untuk membantu UMKM. Ke depan, wisatawan yang berkunjung tidak hanya mendatangi pantai tapi bisa menikmati wahana lainnya juga,” kata Novan.
Sebagaimana diketahui, Pantai Kersik menjadi tujuan ekowisata dan edukasi mangrove baru. Di pantai Kersik, wisatawan akan disajikan keindahan wisata pantai.
Banyak hal yang bisa dieksplorasi di sana, seperti snorkeling untuk menikmati keindahan biota laut, ditambah ada edukasi Bank Sampah, penanaman pohon mangrove, dan berburu ikan di empang.
“Pantai Kersik di Kecamatan Marangkayu memang masih menggunakan layanan tradisional,” sebutnya lagi.
Desa Kersik Bakal Siapkan Home Stay
Menurut Kepala Desa Kersik Jumadi, beberapa pengembangan telah dilakukan. Salah satunya dengan menyediakan home stay, tour guide dan membuat produk UKM yang bisa mendukung pariwisata di Desa Kersik.
“Selama ini yang menjadi pengunjung Pantai Kersik masih turis lokal seperti dari Samarinda dan Bontang,” kata Jumadi.
Jumadi menyatakan, ada banyak permasalahan yang dihadapi di desa. Jumadi mengaku mereka harus berbenah terlebih dahulu sebelum menjual wilayah ini menjadi desa wisata. “Kesadaran masyarakat harus kami ubah dulu untuk lebih kreatif sehingga bisa menciptakan daya jual,” terang dia.
Tak hanya masalah sosial, permasalahan lingkungan juga menjadi pangkal masalah. Namun masalah lingkungan ini berangsur diperbaiki oleh masyarakat atas bantuan dari PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT).
“Desa ini juga merupakan desa binaan program Corporate Social Responsibility (CSR) PHKT,” terangnya.
Dia menambahkan, desa ini mendapatkan Penghargaan Sertifikat Progam Kampung Iklim (Proklim) Utama Tahun 2022 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Bantuan dalam bentuk fisik dan pemberdayaan masyarakat diberikan untuk pengembangan wisata.
“Misal, langsung turun untuk penelitian maupun penanaman mangrove,” kata Jumadi.
Penghargaan sebagai Desa Proklim Utama dapat meningkatkan semangat masyarakat Desa Kersik untuk terus konsisten mengembangkan desa. Desa ini telah terpilih lantaran mampu melaksanakan kegiatan pengelolaan lingkungan sebagai bentuk adaptasi dan mitigasi terhadap perubahan iklim.
“Salah satunya adalah dengan pengelolaan sampah, pembinaan bank sampah dan manajemen bank sampah,” katanya.
Dia berharap, Desa Kersik juga rutin melakukan penanaman mangrove dan pembangunan pegar. Dua hal ini dilakukan untuk menghindari abrasi yang telah terjadi dipinggir pantai. Desa ini akan menjadi desa wisata yang mashur dan dikenal oleh banyak orang.
“Kami berencana membuat paket eduwisata bahari seperti menanam mangrove. Tak hanya itu, ia juga akan membuat pengembangan wisata pantai dan lainnya,” pungkasnya. (*)