Meningkatkan Efisiensi dan Keberlanjutan: Upaya Pengaturan Tonase Kendaraan CPO di Kalimantan Timur
Samarinda, Intuisi.co – Perhatian terhadap pembatasan tonase kendaraan pengangkut Crude Palm Oil (CPO) di Kalimantan Timur semakin mendalam. Anggota Komisi III DPRD Provinsi Kaltim, Muhammad Udin, menyoroti perlunya penegasan terkait aturan ini untuk melindungi integritas jalan provinsi dan memastikan keberlanjutan infrastruktur. Udin, dalam pernyataannya, menggarisbawahi bahwa pemprov Kaltim tengah fokus pada pemantapan jalan provinsi, khususnya di jalan poros Kelay, Kabupaten Berau.
Namun, ia memaklumi bahwa langkah-langkah lebih lanjut diperlukan untuk mengatasi tantangan yang mungkin muncul seiring intensitas transportasi CPO yang terus meningkat.
“Pemprov sedang berusaha keras memperbaiki jalan-jalan utama, namun, kita juga harus memastikan bahwa regulasi yang jelas diterapkan untuk memastikan kendaraan pengangkut CPO mematuhi ketentuan tonase yang sudah ditetapkan,”
Menurutnya, penggunaan jalan oleh truk-truk pengangkut CPO dengan muatan melebihi kapasitas tonase jalan telah menyebabkan kerusakan berulang pada beberapa rute, terutama dari Kutai Timur menuju Berau. Kerusakan yang terjadi dalam waktu singkat setelah perbaikan menunjukkan perlunya langkah preventif yang lebih efektif.
“Kita tidak hanya perlu memperbaiki jalan, tapi juga harus memastikan bahwa truk-truk yang melintasi jalan tersebut memiliki beban yang sesuai dengan kapasitas tonase yang diizinkan.Ini adalah langkah penting untuk melindungi investasi pembangunan infrastruktur yang sedang berlangsung,” jelasnya.
Dalam upayanya untuk mencegah kerusakan jalan lebih lanjut, Udin menyoroti peran aktif pengusaha CPO dalam menjaga keberlanjutan infrastruktur transportasi. Ia mendesak agar tercipta komitmen nyata dari pihak industri untuk mematuhi regulasi dan bertanggung jawab atas penggunaan jalan provinsi.
“Kita perlu kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan pengusaha.Pengusaha CPO harus lebih terlibat dalam menjaga keberlanjutan jalan provinsi yang juga mendukung kegiatan bisnis mereka,” tambah Udin.
Selain itu, Udin menyoroti urgensi pengelolaan yang bijaksana terhadap alokasi anggaran untuk pemeliharaan jalan. Dia menekankan bahwa proyek pemantapan jalan provinsi harus diimbangi dengan perhatian serius terhadap jalan-jalan lain yang membutuhkan perbaikan.
“Keseimbangan dalam alokasi anggaran adalah kunci untuk memastikan pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan. Kita tidak boleh hanya fokus pada satu proyek, tetapi harus melihat secara menyeluruh kebutuhan infrastruktur di seluruh wilayah,” tegas Udin.
Regulasi terkait penggunaan jalan umum menjadi fokus utama dalam pandangan Udin. Dia menekankan bahwa izin penggunaan jalan harus diatur secara ketat untuk kendaraan pengangkut CPO. Tonase muatan harus disesuaikan dengan kelas jalan, dan pemeriksaan rutin perlu diterapkan untuk memastikan kepatuhan terhadap peraturan.
“Kita mendukung inisiatif Kementerian Perhubungan dalam menerbitkan aturan pembatasan tonase truk barang.Namun, implementasinya harus bijaksana dan dapat disesuaikan dengan perkembangan lapangan,” paparnya.
Udin juga mengusulkan adanya solusi yang lebih spesifik, seperti pembuatan jalan khusus oleh perusahaan untuk kendaraan pengangkut CPO. Ini diharapkan dapat mengurangi beban lalu lintas pada jalan provinsi utama dan mengoptimalkan keberlanjutan infrastruktur.
“Penting bagi pemerintah untuk bekerja sama dengan sektor industri dalam menciptakan solusi yang dapat meningkatkan efisiensi transportasi CPO tanpa mengorbankan integritas jalan provinsi,”
Dalam penutupnya, Udin menyoroti pentingnya mendukung infrastruktur di daerah pesisir. Dia menegaskan bahwa investasi di sektor ini tidak hanya mendukung pengembangan pariwisata dan perikanan tetapi juga memberikan dampak positif pada pertumbuhan ekonomi daerah. “Kita harus memastikan bahwa tidak ada daerah yang terlupakan dalam pemeliharaan dan pengembangan infrastruktur. Ini adalah investasi jangka panjang yang akan membawa manfaat besar bagi masyarakat dan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan,” pungkas Udin.(DPRDKALTIM/ADV/CRI).