Tenggarong, intuisi.co- Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Edi Damansyah memaparkan salah satu langkah konkret dalam percepatan penanganan stunting. Langkah konkret tersebut adalah Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Lokal.
PMT akan dijalankan oleh Penyuluh KB yang ada di setiap desa. Para penyuluh ini akan dikoordinir Ketua PKK desa dan disupervisi PKK kecamatan dan kabupaten. Penyuluh KB bertugas mengantar makanan bergizi ke rumah anak-anak penderita stunting.
Makanan tersebut sudah disediakan oleh Puskesmas dan PKK Desa. Tak hanya mengantar makanan, penyuluh KB harus memastikan makanan yang dibawa dimakan hingga habis. “PMT ini harus betul-betul sampai ke anak stunting dan anaknya memakan makanan yang sudah diberikan, nanti difoto baru lapor,” ucap Edi Damansyah, Senin 3 Juni 2024.
“Nanti akan kami beri apresiasi Penyuluh KB yang berhasil mengawal pekerjaannya dalam mengawal asupan anak-anak stunting,” sambungnya.
Langkah konkret tersebut merupakan upaya Edi untuk mencapai targetnya, yakni zero stunting pada 2025 mendatang. Kendati bukan hal mudah, tapi Edi optimis target tersebut dapat tercapai.
Pemeriksaan rutin ke Posyandu bukan menjadi salah satu cara dalam menangani stunting, asupan gizi pun menjadi faktor penting, sehingga banyak pihak yang harus terlibat dalam penanganan ini, mulai dari pemerintah hingga orang tua.
“Saya ingin ditangani betul-betul dengan intervensi, banyak pihak yang terlibat, para orang tua juga harus mendapatkan edukasi dalam penanganan stunting,” tegasnya.
Menurut dia, penanganan stunting di Kukar sudah berjalan baik. Terbukti dengan angkanya yang turun drastis, dari 23 persen pada 2022, menjadi 16 persen di 2023 lalu. Mengingatkan jajarannya, Edi tidak mau ada oknum yang abai dalam menjalankan tugasnya menangani stunting.
“Sudah pernah saya tekankan jangan sampai hal- hal dalam penanganan stunting tidak diperhatikan. Ini adalah tugas kita bersama untuk memerangi stunting,” pungkasnya. (adv)