Momen Pembongkaran Makam Balita Ahmad Yusuf Ghozali, Keluarga Siap Terima Hasil Autopsi
Makam Ahmad Yusuf Ghozali dibongkar. Jasadnya dibawa ke area autopsi dadakan di sekitar makamnya. Polisi berburu kepastian penyebab kematian bocah empat tahun tersebut.
Samarinda, intuisi.co – Penelusuran menjawab misteri kematian Ahmad Yusuf Ghozali (4) kembali dilanjutkan. Makamnya dibongkar Tim Forensik Mabes Polri pada Selasa pag, 18 Februari 2020. Kedua orangtua, Melisari (30) dan Bambang Sulistyo (40), turut menyaksikan pembongkaran tersebut.
Pembongkaran makam di Jalan Damanhuri, Kelurahan Sungai Pinang Dalam, Kecamatan Sungai Pinang, itu dimulai pukul 09.00 Wita. Misbah, sang penggali makam, tak butuh waktu lama menuntaskan tugasnya. Setelah setengah jam, jasad mendiang Yusuf telah berhasil dikeluarkan. Petugas dengan segera mengangkut jasad tersebut ke kantong jenazah kuning lalu membawanya ke ruang autopsi dadakan. Lokasinya masih di sekitar makam.
Tahapan autopsi dipimpin ahli forensik andalan Mabes Polri, Kombes Pol Dr. dr. Sumi Hastry Purwanti, DFM, SpF. Sumi Hastry merupakan polisi wanita pertama di Asia mendapat gelar doktor dalam urusan forensik.
“Mudahan cuaca mendukung. Tidak hujan dan autopsi juga menemukan titik terang,” ucap Bambang (40), ayah Yusuf, ditemui media ini di lokasi pembongkaran makam.
“Kami harap pihak keluarga tahu apa yang menjadi penyebab anak kami meninggal dunia. Apakah terseret arus atau indikasi lain,” tambahnya.
Kematian balita Yusuf memang meninggalkan banyak tanya. Saat ditemukan 8 Desember 2019 di eks Sungai Karang Asam, Jalan Pangeran Antasari II, Gang 3, Samarinda Ulu, jenazah bocah malang itu sudah tanpa kepala. Setengah lengan kanannya juga tak ditemukan. Berikut kedua telapak kaki hingga sebagian tulang dadanya yang tampak keluar.
Pembongkaran pagi itu pun dijaga ketat kepolisian. Tak ada warga bisa masuk tanpa izin saat autopsi berlangsung. Meski demikian, aktivitas tersebut tetap mencuri banyak perhatian. Lokasi sekitar makam banyak dipenuhi kerumunan warga.
“Polsek Samarinda Ulu, sesuai permintaan keluarga, melaksanakan autopsi lanjutan. Hari ini Tim Mabes Polri melakukan autopsi,” ucap Kanit Reskrim Polsek Ipda M Ridwan.
Siap Menerima
Yusuf sebelumnya menghilang misterius dari PAUD Jannatul Athfaal, Jalan AW Sjahranie, Kelurahan Gunung Kelua, Samarinda Ulu pada 22 November 2019. Baru ditemukan 16 hari kemudian. Jasadnya mengambang di eks Sungai Karang Asam, Jalan Pangeran Antasari II, Gang 3, Samarinda Ulu pada 8 Desember 2019.
Pihak keluarga berharap langkah autopsi lanjutan kali ini, memberi kepastian soal penyebab kepastian Yusuf. Sehingga kelak, tak ada lagi spekulasi ataupun dugaan-dugaan seputar kematian bocah empat tahun tersebut. Keluarga pun bakal menerima dan ikhlas dengan kepergian anaknya setelah penyebab kematian diketahui pasti. (*)