Muhammad Samsun soal Lonjakan Covid-19 Kaltim setelah Lebaran
Pandemi covid-19 masih ancaman serius warga Kaltim, terlebih setelah libur Lebaran. Muhammad Samsun berharap tren tahun lalu tak terlulang.
Samarinda, intuisi.co-Hingga kini pandemi Covid-19 belum juga tuntas di Kaltim. Penyebaran masih terjadi. Warga memang dilarang mudik, meski demikian Satgas Penanganan Covid-19 Kaltim diminta Wakil Ketua DPRD Kaltim, Muhammad Samsun, memperketat pengawasan di pintu masuk menuju Kaltim.
“Arus balik dari luar daerah yang bikin kita waswas. Jangan sampai seperti tahun lalu (terjadi ledakan kasus Covid-19),” ujar Wakil Ketua DPRD Kaltim, Muhammad Samsun kepada intuisi.co pada Kamis, 20 Mei 2021.
Data terakhir dari statistik Covid-19 Kaltim Kamis ini ada 100 kasus positif Covid-19 baru bertambah. Menyebar di 9 kabupaten/kota di Kaltim. Sementara penambahan pasien sembuh dari Covid-19 dilaporkan sebanyak 91 kasus. Adapun satu kasus meninggal dunia dilaporkan berasal dari Balikpapan.
Dengan adanya tambahan tersebut maka akumulasi kasus Covid-19 di Kaltim telah mencapai 70.504 atau 1894,6 kasus per 100 ribu penduduk dengan positif rate 25,8 persn dari kasus diperiksa. Sedangkan total kasus sembuh mencapai 67.707 atau 96 persen dari akumulasi kasus positif dan kematian 1.692 atau 2,4 persen. Menyisakan 1.105 kasus aktif atau masih menjalani perawatan maupun isolasi mandiri di rumah sakit.
“Sehingga wajar bila warga dan petugas satgas diminta tidak kendor menerapkan serta mengawasi protokol kesehatan,” tegas politisi PDI Perjuangan tersebut.
Muhammad Samsun: Harus Lewati Pemeriksaan
Meskipun pandemik, kata Samsun, namun tradisi mudik ini menjadi bagian dari warga Indonesia, termasuk di Kaltim. Sebagian warga Benua Etam mungkin saja ada yang kembali ke kampung sebelum larangan mudik berlaku. Sehingga dia menyakini setelah 17 Mei 2021, warga bakal kembali ke daerahnya masing-masing.
“Solusinya adalah penyekatan. Dengan demikian bisa dipastikan warga yang hendak masuk atau keluar dari Samarinda misalnya bisa diketahui, sehat (negatif Covid-19) atau sebaliknya,” tegasnya.
Dia menambahkan, melarang warga masuk ke Kaltim itu sedikit sukar sebab provinsi ini merupakan salah satu kantong energi juga pekerjaan.
“Tapi tetap saat masuk ke Kaltim harus melewati pemeriksaan,” pungkasnya. (*)
View this post on Instagram