Sorotan

Operasi Pasien Reaktif Covid-19, Lebih 50 Tenaga Medis RSUD AWS Diistirahatkan

Ketidakjujuran pasien terhadap riwayat perjalanan dan kontak kembali terjadi. Kini sejumlah tenaga medis di RSUD AWS Samarinda terpaksa diistirahatkan.

Samarinda, intuisi.co – Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Wahab Sjahranie (RSUD AWS) Samarinda sempat melakukan penanganan operasi terhadap pasien yang ternyata berstatus orang tanpa gejala. Belakangan baru diketahui hasil rapid test pasien tersebut reaktif covid-19.

Disebutkan Plt Direktur Utama RSUD AWS dr David Masjhoer, pasien tersebut datang beberapa hari lalu. Dan pihak rumah sakit tak mengetahui pasien tersebut termasuk kategori OTG. Baru diketahui belakangan setelah didapati riwayat perjalanan dari Bontang. Serta memiliki kontak dengan petugas kesehatan di RS Islam Bontang dan RSUD Taman Husada.

“Berdasar itu dilakukan rapid dan hasilnya reaktif. Akhirnya pasien kami pindahkan ke ruang isolasi. Kami swab. Dan saat ini menunggu untuk menentukan status. Saat ini masih PDP,” terang David saat konferensi pers via aplikasi Zoom pada Selasa siang, 27 April 2020.

Segera setelah hasil tersebut diketahui, perawat dan dokter yang sempat menangani pasien, harus diistirahatkan. Rapid test baru dilakukan tujuh hari sejak kontak dengan PDP tersebut, sebagaimana ketentuan dalam protokol kesehatan.

Lebih 50 Diistirahatkan

Sebelumnya, RSUD AWS Samarinda juga telah melakukan rapid test terhadap beberapa tenaga medis. Ditujukan kepada petugas yang berhubungan langsung dengan pasien covid-19 di ruang isolasi. Selain itu, petugas medis yang merawat pasien dengan hasil reaktif covid-19, juga diistirahatkan sementara.

Atas persoalan yang kini terjadi, David mengimbau warga Samarinda untuk semakin waspada. Kota ini memasuki masa puncak wabah covid-19. Semakin banyak yang terpapar, maka semakin menyulitkan situasi yang memang sudah begitu genting.

“Saat ini petugas kami istirahatkan ada sekitar 50 lebih. Sambil menunggu rapid test. Kalau tidak reaktif, baru bisa kerja lagi. Itupun perlu waktu seminggu. Nah, seminggu ini siapa menangani pasien? Yang juga jadi korban adalah pasien noncovid-19 yang malah bisa terbengkalai,” pungkasnya. (*)

 

View this post on Instagram

 

Tak kenal maka tak sayang. Maka biarkan perkenalan ini mendahului kisah kasih kami dan Anda untuk tahun-tahun yang akan datang. Intuisi adalah media dalam jaringan yang berdomisili di Samarinda, Kalimantan Timur. Menayangkan berita seputar Kaltim dan dunia sejak 3 Februari 2020. Menyuguhkan informasi yang dikemas secara mendalam, deskriptif, dan akurat. Diperkuat sumber daya manusia berkompeten dan pengalaman di bidangnya. Memastikan setiap produk diluncurkan memenuhi ketentuan sebagaimana nilai-nilai dalam kode etik jurnalistik. Kenali juga kami lebih dalam dengan mengikuti akun media sosial kami seperti @intuisimedia di Instagram, @intuisimedia di Twitter, serta intuisi.co di Facebook. #kaltim #kalimantantimur #intuisi #intuisimedia

A post shared by intuisi.co (@intuisimedia) on

Tags

Berita Terkait

Back to top button
Close

Mohon Non-aktifkan Adblocker Anda

Iklan merupakan salah satu kunci untuk website ini terus beroperasi. Dengan menonaktifkan adblock di perangkat yang Anda pakai, Anda turut membantu media ini terus hidup dan berkarya.