OTT Malam Jumat KPK di Kutim, Lima Gedung Disegel, Masih Dijaga Polisi

Samarinda, intuisi.co – Operasi tangkap tangan (OTT) di Kutai Timur berujung disegelnya lima gedung pemerintahan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi. Dibantu oleh personel Polresta Kutim yang hingga kini masih melakukan pengawalan.

Sebagaimana diketahui, dalam OTT kasus dugaan suap proyek barang dan jasa pada Kamis malam, 2 Juli 2020, ada 15 orang yang diamankan. Tujuh dari Jakarta, delapan lainnya di Kutim dan Samarinda. Di antaranya merupakan Bupati Kutim Ismunandar serta istrinya yang juga Ketua DPRD Kutim, Encek UR Firgasih.

Anggota Polres Kutai Timur dikerahkan mengawal tim KPK dalam operasi tersebut. Termasuk saat melakukan penyegelan. “Kalau (penangkapan) kami tak ikut. Cukup pengawalan penyegelan saja,” kata Kapolres Kutim AKBP Indras Budi Purnomo saat dikonfirmasi Jumat sore, 3 Juli 2020.

Informasi dihimpun intuisi.co, ada lima gedung disegel lembaga antirasuah tersebut dalam operasi ini. Dengan rincian dua ruangan di kantor bupati Kutim, yakni bilik kerja bupati dan sekretaris kabupaten serta rumah jabatan bupati. Selanjutnya ruang kepala dan kasi perbendaharaan Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kutim dan ruang kerja kepala dan kasubbag umum dan kepegawaian Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kutim.

Terakhir, ruang kerja kasi perencanaan teknis, kasi tata bangunan dan lingkungan dan ruang kerja staf Cipta Karya 2 Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kutim. “Hanya ruang kerja yang disegel, jadi Pemkab Kutim tetap berpelayanan,” kata Indras.

Mulanya, Indras dihubungi penyidik KPK dan mengatur janji temu pukul 20.00 Wita malam itu. Ada dua penyidik datang menghadap. Meminta bantuan mengamankan lokasi penyegelan. “Koordinator penyidik KPK datang bertemu saya dan meminta bantuan anggota. Saya bantu semaksimal mungkin,” imbuhnya.

Hingga saat ini, personel Polresta Kutim bergantian menjaga gedung yang disegel tersebut. Tak disebutkan berapa banyak petugas dikerahkan“Gantian saja patrolinya,” pungkasnya. (*)