Tenggarong, intuisi.co- Kehadiran pabrik detonator milik PT Trifita Deto Muara Badak (TDMB) mendapat sambutan positif dari pemerintah daerah Kutai Kartanegara (Kukar). Pabrik yang berlokasi di Kecamatan Muara Badak ini resmi berdiri pada 12 Februari 2025. dan akan berfokus memasok detonator atau disebut blasting cap, yakni perangkat yang digunakan untuk memicu ledakan bahan peledak.
Adanya PT TDMB dapat memberikan dampak ekonomi yang luas dan mengembangkan Kukar di sektor industrinya. Sekretaris Daerah Kukar, Sunggono, menilai bahwa kehadiran industri tersebut ini sebagai bukti meningkatnya kepercayaan investor terhadap Kukar baik nasional maupun internasional.
“Kami sangat mengapresiasi investasi ini. Dengan investasi yang mencapai Rp200 miliar, kami yakin pabrik ini akan memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi Kukar,” katanya pada Senin (24/2/25).
Pemerintah daerah, lanjut Sunggono, berkomitmen menciptakan iklim investasi yang kondusif dan siap mendukung kelancaran operasional pabrik.
Sebagai informasi, TDMB merupakan anak perusahaan dari PT Trifita Perkasa yang bergerak dalam bidang jasa pengadaan dan distribusi bahan peledak komersial untuk kegiatan pertambangan dan konstruksi. Keberadaan TDMB yang mampu memproduksi detonator sendiri diyakini kian mendorong pertumbuhan perekonomian Kaltim dan Indonesia pada umumnya.
“Kami berharap masyarakat Muara Badak, Marang Kayu, dan sekitarnya bisa memberi dukungan maksimal,” tegas Sunggono.
Pabrik detonator ini berdiri di atas lahan seluas 24 hektare, dengan lima hektare digunakan untuk bangunan dan sisanya untuk menjaga jarak aman serta area pengembangan ke depan. TDMB telah mengantongi berbagai izin, termasuk Rekomendasi Pembangunan Pabrik dari Kementerian Pertahanan RI dan Persetujuan Bangunan Gedung dari PTSP Kutai Kartanegara.
“Pabrik ini didirikan untuk memenuhi kebutuhan detonator dalam negeri, yang selama ini masih bergantung pada impor. Dengan kapasitas produksi yang tinggi, kami berharap dapat memperkuat kemandirian industri pertambangan di Indonesia,” jelas Presiden Direktur PT TDMB, Hery Kusnanto.
Muara Badak sebagai lokasi pabrik bertujuan untuk memudahkan alur pendistribusian hasil produksi kepada pengguna akhir, yaitu industri pertambangan yang sebagian besar berlokasi di Kalimantan, NTB, Sulawesi, hingga Papua.
Tak hanya itu, pengembangan sektor industri ini nantinya akan menarik tenaga kerja lokal. Perusahaan juga menjalin kerja sama dengan berbagai pihak untuk memastikan operasional pabrik berjalan aman dan sesuai standar keselamatan bagi pekerja dan masyarakat sekitar.
Industri tersebut ditargetkan beroperasi penuh pada tahun 2026 dengan fokus utama penyediaan blasting cap bagi industri pertambangan di Kalimantan Timur dan sekitarnya. (adv/ara)