Balikpapan, intuisi.co – Terdapat lima kasus pasien dalam pengawasan (PDP) baru di Balikpapan pada 2 April 2020. Kasus yang terus bertambah, seiring dengan orang dalam pemantauan (ODP) yang makin meningkat. Sementara, 1021 petugas medis yang dikerahkan, berjibaku dengan alat pelindung diri (APD) yang jauh dari cukup.
Pada 2 April 2020, Balikpapan mendapat tambahan lima PDP. Sehingga bertambah dari sebelumnya 29 jadi 34. Di antaranya 26 orang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kanujoso Djatiwibowo. Lima lainnya di RSUD Beriman, dan tiga orang di Rumah Sakit Dr R Hardjanto.
“Hari ini kami belum mendapat laporan dari BBLK (Balai Besar Laboratorium Kesehatan) Surabaya. Jadi, belum ada perkembangan hasil swab. Karena itu, pasien positif tetap 15 orang. Tiga di antaranya meninggal dunia, ada yang dalam status positif ada yang negatif, ada yang masih menunggu hasil swab,” sebut Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi, dalam konferensi pers di Media Center Gugus Tugas Covid-19 Balikpapan, Kamis sore, 2 April 2020.
Adapun tambahan lima PDP, dua di antaranya masih berhubungan dengan kasus positif pada 31 Maret 2020. Sedangkan satu kasus PDP memiliki riwayat perjalanan dari Bali, sebelumnya berstatus ODP. “Dua kasus lagi masih kami telusuri riwayat perjalanan. Masih lakukan tracing,” sebut Rizal.
Saat ini, Gugus Tugas Covid-19 Balikpapan masih menanti hasil 12 specimen yang telah dikirim ke BBLK Surabaya. Menyusul 22 specimen lain yang masih dalam perjalanan. “Jadi total ada 34 masih ditunggu.”
Tenaga Medis Kekurangan APD
Dengan kasus positif covid-19 yang terbanyak di Kaltim, demikian juga puluhan PDP yang tersebar di tiga rumah sakit, Balikpapan mengerahkan 1021 tenaga medis memerangi covid-19. Yang sayangnya, ribuan petugas di garda terdepan itu, belum dimodali APD yang cukup. Baji pelindung tersisa seratus. APD lain seperti sepatu, kacamata dan lainnya, sangat kekurangan. “Terima kasih ada pihak-pihak yang membantu APD, tentu sangat dibutuhkan untuk petugas kita. Baik di rumah sakit, puskesmas, maupun petugas lainnya seperti aparat kepolisian, TNI, termasuk Satpol PP, dan Dinas Perhubungan yang juga terlibat dalam penanganan pasien virus corona,” lanjut Wali Kota.
Sebagai perlindungan dari dalam, Pemkot juga membagikan nutrisi kepada petugas kesehatan di 13 rumah sakit. Mulai nutrisi, vitamin C, hingga susu yang dilakukan bertahap.
Balikpapan juga telah kebagian obat antivirus Oseltamivir dari Kementerian Kesehatan sebanyak 2000 tablet. Digunakan untuk pasien positif covid-19. Dengan dosis 2×1 untuk 10 hari per pasien, maka cukup untuk dikonsumsi 100 pasien positif. (*)