Politik

Pandangan Calon Pemimpin Samarinda soal Lubang Tambang yang Kerap Makan Korban

Para calon wali kota/wakil wali kota Samarinda dihadapkan dengan problematika lubang tambang yang banyak ditinggalkan menganga di sekitar.

Samarinda, intuisi.co – Praktik tambang batu bara menjadi salah satu pembahasan dari debat calon wali kota/wakil wali kota Samarinda pada Rabu malam, 2 Desember 2020. Persoalan ini memang termasuk masalah serius di Ibu Kota Kaltim ini. Melahirkan lubang-lubang tambang yang menjelma jadi kolam dan telah menelan banyak nyawa.

Merujuk data Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) Kaltim sejak 2011, korban meninggal dunia di lubang bekas tambang batu bara terus bertambah. Di Samarinda telah menelan 22 orang. Terbanyak di Kaltim. Diikuti Kutai Kartanegara (Kukar) 13, serta masing-masing 1 orang di Kutai Barat dan Penajam Paser Utara.

Daftar kematian di lubang tambang, kian jadi preseden buruk praktik pertambangan batu bara yang sudah lama akrab dengan Kota Tepian. Pasalnya, dari rangkaian persolana tersebut, tak satupun yang berakhir dengan jelas.

Jawaban Para Kandidat soal Lubang Tambang

Menyikapi persoalan itu, pasangan calon nomor urut 2, Andi Harun-Rusmadi, memastikan bakal berusaha semaksimal mungkin berkomunikasi dengan pihak keamanan, terkait penyidikan kasus hilangnya puluhan nyawa di lubang bekas tambang di Samarinda. “Adakah kemungkinan para pelaku, pihak yang bertanggungjawab secara pidana mau pun non pidana atas peristiwa meninggalnya warga di lubang (bekas) tambang,” sebut Andi Harun.

Sementara itu, pasangan calon nomor urut tiga Zairin Zain-Sarwono, diwakili Zairin sebagai calon wali kota, tak menampik bila Samarinda memang karib dengan lubang bekas tambang. Mantan kepala Dinas Perhubungan Kaltim itu juga menyadari Samarinda sudah dikelilingi lubang-lubang bekas galian batu bara. “Tak bisa dimungkiri lubang-lubang tersebut dibiarkan menganga begitu saja. Bahkan masyarakat di sekitar bisa terpengaruh, anak jadi pengin berenang. Kasus (tenggelamnya anak di lubang bekas tambang) pun terjadi,” timpal Zairin.

Jawaban juga dikemukakan pasangan calon nomor urut 1, M Barkati-Darlis Pattalongi. Pemerintah daerah ditegaskan tak boleh jadi pemadam kebakaran karena ha ini menyangkut izin pertambangan, Barkati-Darlis mengklaim siap menegakkan dokumen lingkungan sejak awal eksplorasi. Dengan demikian seluruh pengusaha tambang harus mengikuti tahapan dengan benar. Walhasil kasus serupa bisa dihindari.

“Kalau hanya menunggu di ujungnya, maka sama saja kita jadi pemadam kebakaran. Tidak boleh pemkot seperti itu, aturan sejak awal harus ditegakkan,” sebut Darlis Pattalongi, calon wakil wali kota Samarinda.

Debat Kandidat Penutup

Debat kandidat malam itu, dilangsungkan di Aston Samarinda Hotel & Convention Center. Ditayangkan secara langsung di kanal YouTube KPU Samarinda. Dengan pembawa acara kawakan dari Ibu Kota Negara, Imam Priyono, bertindak sebagai moderator.

Adu pendapat para kandidat malam itu juga menjadi agenda penutup, jelang pelaksanaan pilkada pada 9 Desember 2020. “Ini merupakan debat publik pamunkas antar calon wali kota/wakil wali kota Samarinda. Dan menjadi ajang konfirmasi para konstituen, memastikan siapa yang bakal dipilih,” terang Imam Priyono saat membuka jalannya debat.

Selain mengenai tambang dan lingkungan, debat malam itu membahas mengenai pemerintahan, hukum, lingkungan, dan persoalan korupsi. (*)

 

View this post on Instagram

 

A post shared by intuisi.co (@intuisimedia)

Tags

Berita Terkait

Back to top button
Close

Mohon Non-aktifkan Adblocker Anda

Iklan merupakan salah satu kunci untuk website ini terus beroperasi. Dengan menonaktifkan adblock di perangkat yang Anda pakai, Anda turut membantu media ini terus hidup dan berkarya.