Panen Ikan Nila Melimpah, Desa Perjiwa Berjaya

intuisi

17 Jul 2024 11:33 WITA

Rata-rata masyarakat yang tinggal di pinggiran Sungai Mahakam Desa Perjiwa memiliki keramba pribadi. (kontributor intuisi.co)

BANNER KUKAR 1

Tenggarong Seberang, intuisi.co – Di tepian Sungai Mahakam yang megah, Desa Perjiwa di Kecamatan Tenggarong Seberang, Kutai Kartanegara, menjelma menjadi oase bagi para pembudidaya ikan. Mayoritas warganya menggantungkan hidup dari keramba-keramba pribadi yang berjajar rapi di sepanjang sungai.

“Hampir setiap rumah di sini punya keramba sendiri,” ujar Erik Nur Wahyudi, Kepala Desa Perjiwa, dengan bangga. “Budidaya ikan sudah mendarah daging bagi kami.”

Kehidupan warga Desa Perjiwa tak lepas dari dukungan Pemerintah Desa dan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kukar. Berbagai bantuan, mulai dari bibit ikan nila, pakan, hingga pembangunan keramba baru, rutin diberikan untuk meningkatkan produktivitas para pembudidaya.

“Kami ajukan proposal ke DKP sesuai kebutuhan warga, lalu bantuan disalurkan secara bergantian agar semua kelompok kebagian,” jelas Erik.

Hasilnya pun tak main-main. Dalam sekali panen, satu kelompok pembudidaya bisa meraup hingga 300 kilogram ikan nila. Pasarnya pun tak hanya lokal, melainkan merambah hingga Samarinda dan Bontang.

“Budidaya ikan benar-benar jadi tulang punggung ekonomi warga kami,” tutur Erik. “Panen yang melimpah membawa berkah bagi seluruh desa.”

Kisah sukses Desa Perjiwa membuktikan bahwa dengan kerja keras, dukungan pemerintah, dan kekayaan alam yang melimpah, masyarakat desa mampu menciptakan kesejahteraan dari budidaya ikan. Keramba-keramba di tepi Mahakam tak hanya menghasilkan ikan berkualitas, tapi juga harapan dan masa depan yang lebih cerah bagi warga Desa Perjiwa. (adv)

Ikuti berita-berita terbaru Intuisi di Google News!