Pariwisata Jadi Andalan, Samboja Barat Mantapkan Langkah di Tengah Geliat IKN
Di balik megahnya IKN, Samboja Barat menyusun mimpi besar: dari Tebing Batu Dinding hingga BOS, menjadikannya ikon wisata Kalimantan Timur.
Tenggarong, intuisi.co – Di sebuah sudut strategis Kalimantan Timur, di bawah bayang-bayang proyek besar Ibu Kota Nusantara (IKN), Kecamatan Samboja Barat berjuang keras memanfaatkan peluang. Bukan sekadar menjadi wilayah penyangga, daerah ini bercita-cita menjadi ikon pariwisata yang memikat dunia. Namun, impian ini tidak datang tanpa tantangan.
“Saat mempresentasikan potensi wisata kami di depan Dinas Pariwisata Kaltim pekan lalu, ada dorongan besar untuk membuktikan bahwa Samboja Barat pantas menjadi destinasi prioritas di Delineasi IKN,” ujar Camat Samboja Barat, Burhanuddin, dengan nada optimis namun sarat tanggung jawab.
Potensi itu memang nyata. Tebing Batu Dinding yang menjulang gagah, Lamin Etam Ambors yang menyimpan tradisi leluhur, dan canopy walk di Bukit Bengkirai yang menantang adrenalin hanyalah sebagian kecil daya tarik yang ditawarkan Samboja Barat. Bahkan, kehadiran Air Terjun Sambar dan Danau Biru menambah warna keindahan alam yang sulit ditemukan di tempat lain. Tidak ketinggalan, Borneo Orangutan Survival (BOS) memberikan nilai edukasi sekaligus konservasi, menjadikannya destinasi ekowisata kelas dunia.
“Ini lebih dari sekadar pariwisata alam. Kami ingin Samboja Barat dikenal sebagai pengalaman lengkap: keindahan, budaya, dan edukasi,” tambah Burhanuddin.
Untuk itu, pemerintah kecamatan bergerak cepat dengan strategi modern. Melalui akun Instagram Patin Wisambar, potensi daerah dipromosikan secara digital. Namun, Burhanuddin mengakui bahwa promosi ini masih memerlukan sentuhan profesional agar lebih efektif.
“Kami sedang memperbaiki konten kami agar lebih informatif. Pengunjung harus mudah menemukan informasi soal akses, fasilitas, hingga rekomendasi kuliner atau oleh-oleh khas Samboja Barat,” jelasnya.
Pariwisata, bagi Burhanuddin, bukan sekadar mempercantik pemandangan. Ini adalah mesin ekonomi yang bisa mengubah kehidupan masyarakat lokal. “Lapangan kerja baru akan tercipta. Pendapatan masyarakat bisa meningkat. Jika semua dikelola dengan serius, ini akan menjadi keuntungan besar bagi semua pihak,” ujarnya penuh keyakinan.
Namun, perjuangan ini tidak bisa dilakukan sendirian. Burhanuddin menekankan perlunya sinergi lintas sektor—antara pemerintah kecamatan, provinsi, hingga pelaku usaha lokal. Infrastruktur yang memadai, pelatihan masyarakat, dan promosi yang konsisten menjadi kunci keberhasilan.
“Kami butuh dukungan nyata. Tidak hanya dalam promosi, tetapi juga pengembangan destinasi secara berkelanjutan. Dengan begitu, mimpi Samboja Barat menjadi destinasi unggulan bisa terwujud,” katanya.
Dengan optimisme tinggi, strategi matang, dan pesona alam yang menawan, Samboja Barat melangkah maju. Harapan Burhanuddin jelas: menjadikan wilayahnya kebanggaan Kalimantan Timur yang mampu bersaing di tingkat nasional, bahkan internasional.
“Ini bukan sekadar mimpi. Dengan kerja keras dan dukungan semua pihak, Samboja Barat bisa menjadi ikon pariwisata yang tak hanya mendukung IKN, tetapi juga menginspirasi seluruh Indonesia,” tutupnya dengan penuh semangat. (adv)