Pasar Tangga Arung Bakal Serupa Mal, Diisi Seribu Kios
Revitalisasi Pasar Tangga Arung di Tenggarong dimulai selambatnya awal tahun depan. Konsep pembangunannya pun telah dimatangkan.
Tenggarong, intuisi.co—Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara atau Pemkab Kukar segera melakukan revitalisasi Pasar Tangga Arung. Dari pasar tradisional menjadi semi-modern. Rencana revitalisasi pasar di Jalan Maduningrat, Kecamatan Tenggarong, itu, dimulai akhir 2022 atau selambat-lambatnya awal 2023.
Kepala Bidang Pengembangan Pasar Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kukar, Malik Setiawan, mengatakan bahwa pihaknya tengah mendata jumlah pedagang dan kios. Pendataan dilakukan untuk meminimalisasi tumpang tindih setelah revitalisasi Pasar Tangga Arung rampung.
“Saat ini kami mengadakan pendataan yang benar-benar eksisting, supaya nanti saat pasar terbangun, tidak ada lagi yang mengaku atau tumpang tindih,” ujarnya, Rabu, 12 Oktober 2022.
Malik menjelaskan, renovasi Pasar Tangga Arung mengusung konsep semi-modern. Nantinya, akan dibangun empat lantai dengan tempat parkir di atas gedung dan lantai dasar.
Sebanyak 1.000 kios juga dibangun di pasar tersebut. Pelayanan dan produk yang disajikan di pasar ini juga akan menyerupai konsep mal. “Barang-barang yang dijual sama seperti di mal atau pusat perbelanjaan besar,” jelas Malik.
Meski demikian, konsep yang diusung dalam pembangunan Pasar Tangga Arung dipastikan tidak akan mengganggu pedagang yang memiliki usaha di Pasar Mangkurawang. Untuk mewujudkan rencana tersebut, Disperindag Kukar telah membangun koordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum sebagai pelaksana pembangunan.
Pasar yang akan dibangun di atas lahan 3,5 hektare tersebut sudah melalui tahap pematangan dan kesiapan lahan. Memanfaatkan lahan pasar yang dibongkar pada 2017 lalu.
Anggaran Rp236 miliar dalam proyek revitalisasi tersebut juga rencananya mencakup biaya relokasi pedagang pasar yang ada saat ini. Termasuk biaya membangun pasar sementara, selama proses pembangunan yang diharapkan rampung dalam satu tahun.
“Makanya kita mempersiapkan data yang sudah kita pegang data dulu kita monitor, evaluasi kalau sudah bisa dipertanggungjawabkan baru kita bisa himpun,” imbuhnya. (*)