Samarinda, intuisi.co – Sejak kasus positif covid-19 muncul di Kaltim pada 18 Maret 2020, tambahan 10 kasus tercatat hanya dalam lima hari. Namun, ada kemungkinan angka yang sebenarnya lebih banyak. Mengingat hingga 27 orang masih menunggu hasil uji lab.
Hingga 25 Maret 2020 di Kaltim, tercatat total 64 kasus pasien dengan pengawasan (PDP). Sementara 26 mendapat hasil negatif, 11 pasien dipastikan positif covid-19. Menyisakan 27 pasien lain yang menanti kepastian.
Penentuan negatif atau positif status pasien memang tak bisa didapat dengan instan. Kaltim masih belum memiliki kapasitas melakukan pengujian mandiri. Praktis, diagnosis virus corona bergantung uji laboratorium Kementerian Kesehatan. Itupun harus mengantre pengujian pasien se-Indonesia.
Melihat tren hasil uji lab pasien dari Kaltim belakangan, diagnosis dalam sehari setidaknya keluar untuk dua pasien. Hal ini berkaca status negatif pada 23 Maret 2020 sebanyak 22 orang, menjadi 24 keesokannya. Sedangkan per 25 Maret 2020, tercatat 26 orang. Pada periode yang sama, jumlah kasus poisitif tak bergerak dari angka 11 kasus. Sedangkan jumlah PDP terus meningkat. Sebanyak 23 orang menunggu hasil lab pada 23 Maret 2020, naik jadi 24 keesokannya, sebelum tercatat 27 pasien pada 25 Maret 2020.
Adapun hingga 25 Maret 2020, total 64 PDP di Kaltim, mayoritas berasal dari Balikpapan. Mencatatkan total 29 kasus. Dengan 18 di antaranya negatif. Sementara lima menanti uji lab, dan enam pasien positif.
Selebihnya, kasus PDP di kabupaten/kota Kaltim, tak mencapai dua digit. Tertinggi kedua adalah Samarinda. Yakni sembilan kasus PDP. Dengan satu positif dan lima sedang proses.
Sementara Paser dan Berau masing-masing tujuh PDP. Belum satupun yang poisitif. Namun enam pasien dari Paser masih menunggu hasil lab. Sedangkan di Berau ada empat.
Daerah lainnya, yakni Kutai Barat (Kubar) dan Kutai Kartanegara (Kukar) masing-masing menunggu dua hasil uji lab. Sementara Kutai Timur (Kutim) dan Penajam Paser Utara (PPU) masing-masing satu. (*)
