Pelayanan Publik Baru Kini Hadir di Masjid Agung Tenggarong

intuisi

22 Apr 2025 13:06 WITA

Masjid Agung
Pos Pelayanan Kesehatan dan Kios Pengendalian Inflasi Idaman di lingkungan Masjid Agung Sultan Aji Muhammad Sulaiman. (Kontributor intuisi.co)

Tenggarong, intuisi.co – Masjid Agung Sultan Aji Muhammad Sulaiman kini bertransformasi menjadi pusat layanan publik yang menyatu dengan fungsi keagamaan. Peresmian Pos Pelayanan Kesehatan dan Kios Pengendalian Inflasi Idaman pada Selasa (22/4/2025) menunjukkan sinergi kuat antara nilai spiritual dan kebutuhan masyarakat Kota Raja.

Camat Tenggarong, Sukono, mengungkapkan apresiasinya atas langkah inovatif ini. Menurut Sukono, keberadaan pos kesehatan di lingkungan masjid tepatnya di Jalan KH Dewantara, Panji, Kecamatan Tenggarong itu memberikan kemudahan akses layanan kesehatan bagi warga yang selama ini terkendala jarak dan waktu.

“Pos pelayanan kesehatan ini menjadi solusi praktis untuk masyarakat yang ingin melakukan pemeriksaan rutin tanpa harus jauh-jauh ke fasilitas kesehatan formal,” jelas Sukono.

Layanan kesehatan yang dibuka setiap hari Jumat dan Minggu ini sengaja dijadwalkan bertepatan dengan aktivitas ibadah dan acara Car Free Day yang ramai dikunjungi masyarakat.

Sukono berharap fasilitas tersebut tidak hanya dimanfaatkan secara maksimal, tapi juga mampu mendorong masyarakat agar lebih peduli dengan kesehatan keluarga mereka.

Selain pelayanan kesehatan, hadirnya Kios Pengendalian Inflasi Idaman di Masjid Agung juga menjadi inovasi dalam membantu masyarakat mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau.

“Kolaborasi antara pemerintah daerah, pengelola masjid, dan mitra swasta sangat penting dalam menghadirkan layanan yang dekat dengan masyarakat,” tutur Sukono kepada awak media.

Menurut Sukono, Masjid Agung sudah menjadi model masjid modern yang tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, melainkan juga sebagai pusat pemberdayaan sosial dan ekonomi komunitas.

Kehadiran dua layanan ini bisa menjadi contoh bagi masjid-masjid lain di Kutai Kartanegara untuk memperkuat peran mereka dalam meningkatkan kualitas hidup warga.

Sebagai camat, Sukono menyatakan komitmennya untuk terus mendukung dan mengawal keberlangsungan program ini. Ia juga akan menggalakkan sosialisasi agar warga di kelurahan dan desa sekitar dapat mengenal dan memanfaatkan layanan tersebut dengan baik.

“Dengan transformasi ini, Masjid Agung menjadi simbol kemajuan yang menggabungkan spiritualitas dan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan,” pungkas Sukono. (adv/ara)

Ikuti berita-berita terbaru Intuisi di Google News!