Sorotan

Pemilik Kedai di Citra Niaga Putar Otak Jelang Tujuh Hari Penutupan, Beralih Layanan Daring

Kawasan ekonomi Citra Niaga yang belakangan ramai kedai kopi dan makanan, ditutup Pemkot Samarinda. Berikut reaksi sejumlah pelaku usaha setempat.

Samarinda, intuisi.co – Pemkot Samarinda benar-benar menutup dua tempat nongkrong di Samarinda. Yakni Tepian Mahakam dan Citra Niaga. Selama 23-29 September 2020. Keduanya dianggap tak taat protokol kesehatan. Sebagaimana tertuang dalam SK Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Samarinda bernomor 360/517/300.07.

“Kami sudah tahu. Dari salinan surat penutupan yang beredar daring lewat media sosial,” ujar Fachrizal Muliawan, co-founder Kopi Sajen, salah satu kedai di Citra Niaga, dikonfirmasi Senin sore, 21 September 2020.

Fachrizal memastikan kedainya taat dengan aturan tersebut. Kopi Sajen ditutup sementara. Sedangkan untuk kelangsungan harian selama penutupan, operasional dijalankan dengan metode take away. Menerapkan pemesanan via online dari sosial media hingga WhatsApp. Serta pengantaran langsung oleh kru Kopi Sajen. “Kedai tetap tutup. Tapi, kami ada aktivitas,” tuturnya.

Meski demikian, diakui jika kebijakan ini memberatkan. Pandemi sudah cukup membuat membuat kedainya babak belur. Sempat bernapas lega setelah pelonggaran, omzet merosot lagi 30 persen setelah rapid test massal di Citra Niaga pada 23 Agustus 2020. Penutupan selama tujuh hari kelak, diprediksi membuat omzet terjun bebas ke 60 persen. Fachrizal berusaha maklum, mengingat langkah ini juga untuk memutus penyebaran virus corona di Samarinda. “Kami tak masalah. Yang penting masih bisa sajikan kopi bagi pelanggan,” lanjutnya.

Terlanjur Siapkan 100 Roti

Kios lainnya di Citra Niaga, Jack’s Burger,  juga harus putar otak menyikapi kebijakan ini. Kedai tersebut baru aja menyiapkan stok 100 roti untuk persediaan tiga hari. Selama tiga hari itu pula stok roti tersebut mesti dihabiskan.  Hanya dengan penyimpanan di pendingin memungkinkan roti tersebut bertahan lebih lama. Tapi itupun sangat memengaruhi rasa.

Mengantisipasi stok rotinya terbuang percuma, Jack’s Burger pun mengambil langkah yang sama dengan Kopi Sajen. Selama kedai tutup, pemesanan take away via ojek daring bakal kembali difokuskan.

“Kami tetap beraktivitas tapi tidak menerima pemesanan untuk makan di tempat. Melainkan bawa pulang ke rumah,” sebut Owner Jack’s Burger Ibnu Rahmadi. (*)

Tags

Berita Terkait

Back to top button
Close

Mohon Non-aktifkan Adblocker Anda

Iklan merupakan salah satu kunci untuk website ini terus beroperasi. Dengan menonaktifkan adblock di perangkat yang Anda pakai, Anda turut membantu media ini terus hidup dan berkarya.