Pemkab Kukar Gandeng 12 Perusahaan Tambang Bangun Rest Area UMKM di Desa Prangat
Pemkab Kukar kerja sama 12 perusahaan tambang bangun rest area Desa Prangat, jadi pusat UMKM & dorong ekonomi lokal di jalur Samarinda-Kutai Timur.
Tenggarong, intuisi.co – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab Kukar) menjalin kerja sama strategis dengan 12 perusahaan tambang batu bara untuk membangun rest area di Desa Prangat, Kecamatan Marangkayu. Proyek ini dirancang untuk mendukung pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) lokal melalui pengelolaan oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Kukar, Bambang Arwanto, menyebut fasilitas ini menjadi solusi atas minimnya tempat istirahat di jalur strategis Samarinda-Kutai Timur, sekaligus upaya mendorong pertumbuhan ekonomi desa. “Jalur ini minim fasilitas istirahat. Kami bekerja sama dengan 12 perusahaan untuk menetapkan titik rest area di Desa Prangat. Lokasinya strategis dan memiliki potensi seperti Kampung Kopi Luwak,” ujar Bambang, Selasa (5/11/2024).
Bambang menegaskan, pembangunan ini tidak hanya berfokus pada aspek fisik, tetapi juga pada penciptaan dampak sosial dan ekonomi jangka panjang bagi masyarakat. Seluruh pembiayaan proyek akan ditanggung oleh perusahaan tambang yang telah menandatangani kesepakatan dengan Pemkab Kukar, sementara pengelolaan rest area akan diserahkan kepada BUMDes Desa Prangat.
Selain fasilitas istirahat, rest area ini dirancang sebagai pusat pertumbuhan UMKM lokal. Berbagai produk unggulan desa, seperti kopi luwak khas Desa Prangat, makanan, dan minuman lokal, akan dipasarkan di sana. Dengan ini, masyarakat diharapkan mampu bersaing dan meningkatkan taraf ekonomi mereka.
“Kami ingin Desa Prangat menjadi contoh sukses Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) perusahaan tambang. Rest area ini diharapkan mampu memberdayakan UMKM dan memberikan kontribusi nyata pada ekonomi lokal,” lanjut Bambang.
Melalui kolaborasi ini, Pemkab Kukar berharap rest area Desa Prangat menjadi pusat pemberhentian yang nyaman dan mencerminkan budaya lokal. Tidak hanya sebagai tempat istirahat, tetapi juga simbol kemitraan sukses antara pemerintah daerah dan sektor swasta dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. (adv)