DPRD Kaltim

Pemprov Didorong Dukung Opsi Pembangunan Terowongan Sungai Dama

Pembangunan terowongan di Sungai Dama dinilai sangat perlu sehingga realisasinya mestinya mendapat dukungan berbagai pihak.

DPRD Kaltim

Samarinda, intuisi.co-Pembangunan terowongan Sungai Dama di kian diseriusi Wali Kota Samarinda, Andi Harun, sebagai pemecah kemacetan Jalan Otto Iskandardinata (Otista), Kelurahan Sungai Dama, Kecamatan Samarinda Ilir macet. Anggota DPRD Kaltim, Ananda Emira Moeis, memberi sinyalemen dukungan.

Di kawasan ini, tumpukan kendaraan memang lumrah terjadi. Baik siang maupun sore. Dengan situasi yang sudah berlangsung bertahun-tahun itu, pemecah kemacetan kian urgent dibangun. Dan opsi yang dianggap paling realistis, adalah membangun terowongan. Menghubungkan Jalan Sultan Alimuddin menuju Jalan Kakap.

“Terowongan ini memecahkan masalah macet di Sungai Dama. Kita sama-sama ketahui sangat padat,” sebut Wali Kota Samarinda, Andi Harun, saat mengadakan diskusi dengan mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Mulawarman (Unmul), Senin, 28 Juni 2021.

Diskusi tersebut juga menjadi cara agar wacana pemerintah soal terowongan bisa sampai ke telinga warga Kota Tepian. Pasalnya, pembangunan rute tembus ini bakal masuk skema proyek tahun jamak atau biasa disebut multiyears contract (MYC).

Menurut Andi Harun, pemicu kemacetan di Samarinda bukan hanya disebabkan kualitas jalan. Namun yang juga memengaruhi signifikan adalah kendaraan yang kian tahun bertambah.

“Tingkat berkendara di Kota Samarinda tinggi, maka untuk memecahkan problem yang ada di wilayah Gunung Manggah ini, kami rencanakan (membangun) terowongan sepanjang 550 meter,” sebutnya.

Membangun terowongan diperkirakan memakan biaya Rp550 miliar. Nilai tersebut jauh lebih hemat ketimbang pembangunan flyover yang bakal menghabiskan Rp750 miliar.

Sama-Sama Dukung Terowongan Sungai Dama

Menanggapi rencana tersebut, Anggota Komisi III DPRD Kaltim, Ananda Emira Moeis, menyatakan dukungannya. Apalagi kawasan tersebut juga dinilai sudah pantas mendapat akses alternatif. “Kalau sudah dikaji tim ahli dan dirasa layak mengurai kemacetan, kenapa tidak,” ucap Ananda.

Ananda yang merupakan wakil rakyat daerah pemilihan Samarinda, jelas cukup familier dengan kondisi di kawasan tersebut. Kemacetan di Sungai Dama rentan terjadi ketika jam berangkat dan jam pulang kerja.

Atas rencana Pemkot itu, politikus PDI Perjuangan tersebut mendorong Pemprov Kaltim turut berkontribusi. Apalagi kelak Samarinda juga bakal menjadi kota penyangga ibu kota negara. “Nanti saya bersama anggota komisi III yang lain akan melakukan pengawasan terkait kelanjutan rencana tersebut,” pungkas Ananda yang juga bendahara DPD PDIP Kaltim. (*)

 

Tags

Berita Terkait

Back to top button
Close

Mohon Non-aktifkan Adblocker Anda

Iklan merupakan salah satu kunci untuk website ini terus beroperasi. Dengan menonaktifkan adblock di perangkat yang Anda pakai, Anda turut membantu media ini terus hidup dan berkarya.