DPRD Kaltim

Pemprov Kaltim Jangan Segan Tindak Oknum Penimbun Peralatan Medis

Ketua Komisi IV DPRD Kaltim, Rusman Yaqub, meminta pelaku penimbun peralatan medis seperti oksigen, mendapat tindakan tegas dari pemerintah.

DPRD Kaltim

Samarinda, intuisi.co-Ketua Komisi IV DPRD Kaltim, Rusman Yaqub, menyesalkan ketersediaan tabung oksigen yang minim di Samarinda. Padahal, keberadaannya sangat dibutuhkan pasien covid-19 yang sedang banyak-banyaknya di Kaltim.

Per 30 Juli 2021 ini, Satgas Penanganan Covid-19 Kaltim, melaporkan akumulasi kasus positif di provinsi ini telah mencapai 115.847. Angka tersebut merupakan 3113 kasus per 100 ribu penduduk dengan positif rate 31,7 persen. Sedangkan total kesembuhan mencapai 89.749 atau 77,5 persen dari akumulasi kasus positif dan kematian 3271 atau 2,8 persen. Menyisakan 22.827 kasus dalam perawatan.

Tingginya kasus dirawat, membuat kebutuhan penunjang medis menjadi sangat dibutuhkan di provinsi ini. Namun demikian, masyarakat masih kerap dihadapkan kesulitan mendapakan fasilitas-fasilitas tersebut.

“Pemerintah harus memastikan akan terus mengawasi ketersediaan tabung oksigen. Mulai dari produsen, distributor, maupun retailer,” tegas Rusman Yaqub.

Pastikan Ketersediaan Peralatan Medis

Politikus Partai Persatuan Pembangunan atau PPP itu pun merasa sangat ironi. Sementara masyarakat diminta tak perlu cemas dan khawatir tentang ketersediaan tabung, produsen ataupun retailer malah menimbun tabung oksigen dan peralatan medis lainnya. Terbatasnya pasokan membuat harga di pasaran menjadi kian tinggi. “Pemerintah seharusnya tak segan melakukan razia dan penindakan,” tegasnya.

Di sisi lain, Rusman Yaqub juga begitu prihatin dengan banyaknya warga melakukan isolasi mandiri, namun belum mendapatkan bantuan dari pemerintah. Ia berharap puskesmas dan satgas penanganan covid-19 kabupaten/kota benar-benar optimal melayani masyarakat. Begitu juga dalam hal menggali dan memberi informasi, serta melakukan testing dan pendataan warga terdampak covid-19.

“Perangkat RT maupun RW, segera menginformasikan ke puskesmas dan satgas covid-19 kabupaten/kota jika ada warga terpapar covid-19 agar bisa segera ditangani dengan baik,” imbaunya.

Rusman juga berharap kewaspadaan sudah terlaksana sejak dari masyarakat. Apalagi di tengah situasi seperti ini. Perdebatan antara percaya atau tidak dengan pandemi, bukan lagi konflik yang perlu diutamakan. “Yang diperlukan hari ini adalah bagaimana kita bersama-sama, bahu-membahu menerapkan protokol kesehatan demi keselamatan bersama,” sebut dia.

“Boleh kita menghormati perbedaan pendapat, tetapi jangan sampai terjadi kegaduhan publik dengan opini antara percaya dengan tidak percaya adanya covid-19,” pungkasnya. (*)

Tags

Berita Terkait

Back to top button
Close

Mohon Non-aktifkan Adblocker Anda

Iklan merupakan salah satu kunci untuk website ini terus beroperasi. Dengan menonaktifkan adblock di perangkat yang Anda pakai, Anda turut membantu media ini terus hidup dan berkarya.