Penantian Panjang CBD Tenggarong, Sebagian Besar Ditarget Rampung Tahun Ini
Setelah terhenti tiga tahun, pembangunan CBD Tenggarong dilanjutkan. Dengan sejumlah segmen ditarget rampung pada 2020 ini.
Tenggarong, intuisi.co – Kelanjutan Central Business District (CBD) Tenggarong sudah lama dinantikan. Sejak dimulai pada 2013, proyek tersebut terhenti tiga tahun lalu. Pada 2020 ini, Pemkab Kukar kembali melanjutkan dengan target penuntasan di sejumlah spot tahun ini juga.
CBD Tenggarong dibangun di Kelurahan Timbau, Kecamatan Tenggarong, Kutai Kartanegara, di lahan seluas 18 hektare. Terdiri dari sejumlah segmen seperti amphitheater atau pentas terbuka, juga dermaga kecil untuk kapal wisata. Fasilitas tersebut terintegrasi dengan megahnya Taman Kota Raja yang berhiaskan enam pohon lampu raksasa seperti biasa dijumpai di Singapura.
Kawasan kuliner dengan konsep pusat jajanan serba ada alias pujasera juga mengemuka dalam rencana pembangunan. CBD Tenggarong pun dilengkapi air mancur raksasa dengan bangunan patung naga setinggi 25 meter di tengahnya, menghadap timur Jembatan Kartanegara.
Belakangan, kelanjutan CBD Tenggarong bakal mengorbankan patung yang sudah setengah berdiri tersebut. Menurut Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Kukar, Sunggono, dari evaluasi yang dilakukan pihaknya, patung naga tersebut diputuskan untuk tak dilanjutkan. Diganti dengan icon yang baru. Sehingga tahun ini bakal dilakukan pembongkaran. “Ada beberapa titik prioritas tahun ini yang dilanjutkan sesuai ketersediaan anggaran,” sebut Sunggono.
Dari beberapa yang bakal diselesaikan tersebut, di antaranya Taman Kota Raja dan panggung terbuka di samping Jembatan Kartanegara. Seluruh kegiatan tersebut terus menunjukkan progres hingga pertengahan November 2020 ini. “Termasuk juga pembangunan air mancur. Sebagian besar tahun ini diselesaikan. Begitu juga dengan Taman Kota Raja. Dan insya Allah di panggung terbuka juga selesai tahun ini,” lanjutnya.
Prioritas Diselesaikan
Realisasi CBD Tenggarong memang sudah lama dinantikan. Kawasan tersebut diyakini bakal mendongkrak kemajuan daerah. Apalagi dengan fasilitas representatif yang berdiri di daerah pintu masuk Tenggarong tersebut.
Plt Bupati Kukar Chairil Anwar termasuk yang menantikan rampungnya CBD Tenggarong. Sehingga kelanjutan proyek tersebut juga termasuk prioritasnya. “Faktanya memang harus dilanjutkan dan dibenahi,” terang Chairil Anwar.
Ke depan, Chairil berharap keberadaan CBD bisa makin dimantapkan. Otoritas terkait didorong membuat pemetaan untuk pengembangan fasilitas tersebut ke depan. Terutama di titik-titik yang berhadapan Sungai Mahakam. Sehingga kawasan yang telah diturap bisa dilemparkan untuk dikembangkan dan dikelola pihak swasta.
Dengan pengembangan dan pengelolaan tepat, CBD Tenggarong diyakini bisa memberi multiplier effect bagi Kukar. Tak terkecuali di sektor pariwisata. “CBD Tenggarong terintegrasi dengan fasilitas wisata seperti Jam Bentong. Ada jembatan di bawah serta diorama yang bisa kita fungsikan sebagai museum Jembatan Kutai Kartanegara,” ungkap Kepala Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata Kukar Witontro.
Jam Bentong meruapakan fasilitas penunjang pariwisata di Kukar. Berdiri tak jauh dari Jembatan Kutai Kartanegara. Berisi ragam informasi mengenai pariwisata di kabupaten tersebut. Demikian juga galeri mengenai kebudayaan di Kukar. Dari Jam Bentong juga pengunjung bisa melihat pemandangan Tenggarong dari tower bangunan tersebut. Menyuguhkan pemandangan dari kantor Bupati Kukar, Sungai Mahakam, hingga taman-taman yang mengelilingi Jam Bentong. Di sekelilingnya, juga terdapat patung-patung yang identik dengan identitas Kalimantan Timur .
Tenggarong sebagai ibu kota kabupaten, memang memiliki sejumlah objek wisata yang bisa terdongkrak lewat kehadiran CBD Tenggarong. Terintegrasi dengan kawasan tepian yang selama ini menjadi andalan rekreasi warga. Terlebih dalam radius yang tak terlalu jauh, juga terdapat Pulau Kumala yang saat ini juga sedang tahap pengembangan. “Setelah dari sini, maka untuk melanjutkan ke lain-lainnya sangat memungkinkan,” pungkasnya. (*)
View this post on Instagram