Penghijauan Sungai Loa Ipuh, Upaya Menyelamatkan Lingkungan
Sebuah langkah berani dan penuh harapan kini sedang digagas oleh Pemerintah Kelurahan Loa Ipuh, Kecamatan Tenggarong, Kutai Kartanegara
Tenggarong, intuisi.co– Di tengah ancaman abrasi yang semakin mengkhawatirkan, pemerintah kelurahan berinisiatif melaksanakan program penghijauan yang akan melindungi bantaran Sungai Loa Ipuh dari kerusakan lebih lanjut.
Kolaborasi yang erat antara Pemerintah Kelurahan Loa Ipuh dan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kukar mengarah pada sebuah visi besar untuk mengubah kondisi lingkungan.
Program penanaman ratusan bibit pohon di sepanjang bantaran sungai menjadi langkah konkrit yang diambil untuk menjaga kelestarian alam dan memberikan manfaat langsung bagi warga.
Lurah Loa Ipuh, Erri Suparjan, menjelaskan bahwa penghijauan ini bukan hanya sekadar usaha mempercantik kawasan. “Penanaman pohon ini adalah upaya besar untuk menanggulangi kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh abrasi. Kami ingin melindungi masyarakat kami dari ancaman yang selama ini semakin dekat,” ujarnya dalam keterangannya, Rabu (20/11/2024).
Dengan luas area sekitar satu kilometer, ratusan bibit pohon yang telah dipersiapkan oleh DLHK Kukar akan ditanam. Beragam jenis tanaman dipilih untuk proyek ini, mulai dari pohon berbatang keras seperti mahoni dan trembesi, hingga pohon buah-buahan seperti mangga dan rambutan.
“Kami sengaja memilih tanaman buah-buahan agar masyarakat bisa turut mengelola dan menikmati hasilnya. Selain menekan abrasi, ini juga memberi nilai tambah dalam meningkatkan kesejahteraan warga,” jelas Erri.
Keberhasilan program ini tidak hanya bergantung pada pemerintah, tetapi juga pada dukungan aktif masyarakat. Pemerintah Kelurahan Loa Ipuh melibatkan warga dalam setiap tahapan pelaksanaan, mulai dari penanaman hingga perawatan pohon. Hal ini bertujuan untuk menumbuhkan rasa kepemilikan dan tanggung jawab terhadap kelangsungan penghijauan.
Nurhayati, salah satu warga, menyambut antusiasme tinggi terhadap program ini. “Kami sangat mendukung inisiatif ini. Harapannya, dengan adanya pohon-pohon ini, abrasi bisa berkurang, dan lingkungan pun jadi lebih asri. Apalagi jika ada pohon buah-buahan, kami tentu bisa merasakan manfaatnya langsung,” ungkapnya dengan semangat.
Program penghijauan ini ditargetkan selesai pada akhir tahun 2024. Namun, bagi Erri Suparjan, ini hanyalah awal dari perubahan besar. “Kami berharap kawasan ini akan lebih hijau, bebas dari abrasi, dan memberikan manfaat ekonomi tambahan bagi warga sekitar. Jika berhasil, kami juga berencana untuk memperluas program ini ke area lain di Loa Ipuh,” terannya lagi.
Kelurahan Loa Ipuh kini tengah menunjukkan komitmennya untuk tidak hanya menjaga lingkungan, tetapi juga memberdayakan masyarakat secara berkelanjutan. Dengan dukungan dari berbagai pihak, penghijauan bantaran Sungai Loa Ipuh diharapkan menjadi model bagi daerah lainnya dalam mengatasi masalah lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. (adv)