HeadlinePemprov Kaltim

Pertambangan & Penggalian Dominasi Penyerapan Tenaga Kerja di Kaltim

Sektor pertambangan menyerap tenaga kerja terbanyak di Kaltim saat ini, memicu lapangan kerja yang naik 0,84 persen.

Samarinda, intuisi.co – Sektor pertambangan dan penggalian di Kalimantan Timur (Kaltim) menjadi jenis pekerjaan yang paling banyak menyerap tenaga kerja di provinsi tersebut. Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kaltim, Rozani Erawadi, belum lama ini.

Menurut Rozani, jumlah tenaga kerja yang terserap di sektor pertambangan dan penggalian mencapai 23.564 orang atau 0,87 persen dari total penduduk Kaltim yang bekerja. Angka ini meningkat dibandingkan dengan tahun 2022, yang hanya 22.456 orang atau 0,83 persen.

“Ada penambahan penyerapan lapangan pekerjaan di sektor pertambangan dan penggalian dalam data statistik yang menjadi jenis pekerjaan yang menyerap jumlah tenaga kerja terbanyak pada 2023,” ujar Rozani.

Selain sektor pertambangan dan penggalian, Rozani juga menyebutkan sektor lain yang turut menyerap tenaga kerja terbanyak di Kaltim. Yaitu di bidang jasa profesional dan perusahaan, yang jumlahnya 16.673 orang atau 0,61 persen. Kemudian di penyediaan akomodasi dan makan minum sebanyak 15.366 orang atau 0,56 persen dan konstruksi ada 13.263 orang atau 0,49 persen.

Rozani menambahkan, berdasarkan data Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) di Kaltim, per Agustus 2023 terjadi kenaikan jumlah angkatan kerja menjadi 98.058 orang dibandingkan dengan 2022, yang hanya 97.683 orang. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) juga meningkat dari 0,82 persen menjadi 0,84 persen.

“Kenaikan ini menunjukkan bahwa ada peningkatan yang cukup signifikan terhadap penduduk Kaltim yang bekerja. Apalagi semenjak pandemi Covid-19 mereda. Jumlahnya menjadi 1.847.295 orang atau meningkat sebesar 100.375 orang dari Agustus 2022,” papar Rozani.

Namun, Rozani juga mengakui bahwa ada sektor yang mengalami penurunan penduduk bekerja terbesar yaitu ada pada sektor industri pengolahan sebanyak 7.047 orang atau 0,26 persen. Hal ini disebabkan oleh adanya penutupan atau pengurangan produksi beberapa pabrik di Kaltim akibat dampak pandemi Covid-19.

“Meskipun ada pula sektor yang mengalami penurunan penduduk bekerja terbesar yaitu ada pada sektor industri pengolahan sebanyak 7.047 orang,” tutur Rozani.

Kendati begitu, Rozani mengatakan bahwa kondisi saat ini sudah jauh lebih baik dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Terutama dalam kenaikan year on year. Dia mengatakan, peluang kerja di Kaltim dengan persentase setengah pengangguran gurun sebanyak 1,37 persen. Lalu persentase pekerja paruh waktu yurun sebesar 2,59 persen dibandingkan Agustus 2022.

“Kami berharap dengan adanya peningkatan lapangan kerja di Kaltim, dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mengurangi angka kemiskinan di provinsi ini,” pungkas Rozani. (DisnakertransKaltim/Adv/Tya)

Tags

Berita Terkait

Back to top button
Close

Mohon Non-aktifkan Adblocker Anda

Iklan merupakan salah satu kunci untuk website ini terus beroperasi. Dengan menonaktifkan adblock di perangkat yang Anda pakai, Anda turut membantu media ini terus hidup dan berkarya.