HeadlineKutai KartanegaraPemkab Kukar

Pesta Panen dan Nutuq Bahamp, Kekayaan Budaya Desa Loa Duri Ilir

Festival Teras Budaya adalah acara unggulan Desa Loa Duri Ilir yang menampilkan kebudayaan masyarakat dayak, terutama Budaya Pesta Panen Padi dan Nutuq Bahamp.

banner diskominfo kukar

Loa Janan, intuisi.co—Suasana Desa Loa Duri Ilir, Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara, berubah menjadi lebih meriah dan ramai. Sepekan penuh, dari 22 hingga 28 Maret 2023, desa ini menjadi tuan rumah Festival Teras Budaya, sebuah acara unggulan yang menampilkan potensi kebudayaan setempat. Ribuan wisatawan datang dari berbagai daerah untuk menyaksikan dan ikut merasakan kekayaan budaya yang dimiliki oleh warga desa ini.

Salah satu yang paling menarik perhatian adalah Budaya Pesta Panen Padi dan Nutuq Bahamp ala masyarakat dayak. Ini adalah tradisi turun-temurun yang dilakukan sebagai ungkapan syukur atas hasil panen yang melimpah. Warga Dusun Putak, salah satu dusun di Desa Loa Duri Ilir, menggelar ritual tolak bala sebelum memulai pesta. Mereka berdoa agar selama festival berlangsung tidak ada halangan atau bencana yang mengganggu.

Kepala Adat Dusun Putak, Fahri, memimpin ritual tersebut dengan penuh khidmat. Ia mengenakan pakaian adat dayak yang berwarna-warni dan penuh aksesori. Ia membacakan mantra-mantra dalam bahasa dayak sambil menyemburkan air ke arah empat penjuru. Di sekelilingnya, warga dusun berseru-seru dan bertepuk tangan.

Setelah ritual selesai, barulah pesta dimulai. Warga dusun membawa hasil panen mereka ke lapangan terbuka. Mereka menumpuk-numpuk beras, jagung, ubi, dan sayur-sayuran di tengah lapangan. Kemudian mereka menari-nari mengelilingi tumpukan hasil panen sambil menyanyikan lagu-lagu daerah. Beberapa orang memainkan alat musik tradisional seperti gong, sampe, dan suling.

Fahri mengatakan bahwa pesta panen ini sudah dilakukan sejak nenek moyang mereka. Ia mengaku bangga bisa melestarikan budaya leluhurnya dan memperkenalkannya kepada orang-orang luar. “Ini adalah warisan budaya kita yang harus kita jaga dan lestarikan. Kita juga ingin menunjukkan kepada dunia bahwa kita punya kebudayaan yang indah dan unik,” katanya, Senin, 8 Mei 2023.

Selain pesta panen, festival teras budaya juga menampilkan berbagai atraksi lainnya. Ada tari-tarian daerah, permainan tradisional, stand kuliner dan oleh-oleh, serta pameran seni rupa. Semua itu disajikan dengan gaya yang memikat dan menghibur para pengunjung.

Festival ini juga memberikan dampak positif bagi perekonomian desa. Fahri mengatakan bahwa selama festival berlangsung, perputaran uang di desanya mencapai puluhan juta rupiah. Ia berharap festival ini bisa terus berkembang dan menjadi agenda tahunan desanya.

“Kami ingin membuat festival ini semakin besar dan variatif. Kami masih punya banyak event budaya yang belum terjamah, seperti prosesi perkawinan adat dan prosesi pembukaan lahan. Kami ingin membagikan keindahan budaya kita kepada semua orang,” ujarnya dengan semangat. (*)

Tags

Berita Terkait

Back to top button
Close

Mohon Non-aktifkan Adblocker Anda

Iklan merupakan salah satu kunci untuk website ini terus beroperasi. Dengan menonaktifkan adblock di perangkat yang Anda pakai, Anda turut membantu media ini terus hidup dan berkarya.