HeadlineKutai KartanegaraPemkab Kukar

Poltekkes Kaltim Tawarkan Kerja sama Tangani Stunting di Kukar

Poltekkes Kaltim tawarkan empat skema kerja sama kepada Pemkab Kukar untuk penanganan dan pencegahan stunting yang disambut baik oleh Sekda Sunggono.

banner diskominfo kukar

Tenggarong, intuisi.co—Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) menyambut baik tawaran kerja sama dari Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kementerian Kesehatan Kalimantan Timur (Kaltim) untuk menangani permasalahan stunting di daerah tersebut.

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi kronis sejak dalam kandungan hingga usia dua tahun. Anak yang mengalami stunting memiliki tinggi badan lebih rendah dari standar usianya.

Menurut data Kementerian Kesehatan tahun 2020, prevalensi stunting di Indonesia mencapai 27,67 persen. Sedangkan di Kukar, angka stunting mencapai 28,9 persen.

Dwi Hendriani, Ketua Jurusan Promosi Poltekkes Kaltim, mengatakan bahwa pihaknya menawarkan empat skema kerja sama kepada Pemkab Kukar dalam upaya penanganan stunting.

“Skema pertama adalah pembentukan pusat pemulihan gizi untuk perawatan dan pemberian makanan tambahan secara intensif sesuai dengan usia dan kondisi anak dengan melibatkan peran serta orangtua,” kata Dwi saat bertemu dengan Sekretaris Daerah Kukar Sunggono di Tenggarong, Jumat, 26 Mei 2023.

Skema kedua adalah penelitian oleh tim dosen Poltekkes Kaltim dengan melibatkan mahasiswa sesuai dengan hasil penelitian yang ada terkait stunting. Skema ketiga adalah pengabdian masyarakat oleh tim dosen Poltekkes Kaltim melibatkan mahasiswa.

“Skema keempat adalah melakukan aksi cegah stunting melalui gerakan pembentukan kader remaja atau duta. Kader remaja ini bertugas untuk mengawasi rutin minum tablet Fe (zat besi) melalui jejaring sekolah dan orangtua, serta menyampaikan penyuluhan strategi cegah stunting ke sekolah-sekolah,” ujar Dwi.

Sunggono mengapresiasi tawaran kerja sama dari Poltekkes Kaltim. Ia menyebut bahwa Pemkab Kukar terus berkomitmen dalam percepatan dan penanganan stunting melalui program Ragapantas (Rajin Gizi Pantas) dan Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS).

“Program Ragapantas adalah program pemberian makanan tambahan kepada ibu hamil dan balita yang berisiko stunting. Program BAAS adalah program pemberdayaan keluarga miskin yang memiliki anak stunting dengan memberikan bantuan modal usaha dan bimbingan,” jelas Sunggono.

Ia menambahkan bahwa kerja sama dengan Poltekkes Kaltim dapat dikolaborasikan dengan program Kukar Idaman, yakni gerakan keluarga peduli pencegahan dan penanganan stunting, serta BAAS.

“Silakan dirumuskan draf kerja samanya, sinkronisasikan dengan program inovasi yang sudah ada, sehingga kolaborasi yang diharapkan dalam penanganan dan pencegahan stunting secara akademik akan cepat tertangani dengan baik,” tutup Sunggono. (*)

Tags

Berita Terkait

Back to top button
Close

Mohon Non-aktifkan Adblocker Anda

Iklan merupakan salah satu kunci untuk website ini terus beroperasi. Dengan menonaktifkan adblock di perangkat yang Anda pakai, Anda turut membantu media ini terus hidup dan berkarya.