Program KB Tetap Berlanjut, Bantu Kukar Kendalikan Penduduk
Pemerintah membuat kebijakan dua anak lebih baik. Khitah ini lebih dikenal dengan program KB atau Keluarga Berencana.
Tenggarong, intuisi.co-Program KB atau Keluarga Berencana sudah menyapa Indonesia sejak 1970-an. Meski lima dekade berganti namun kebijakan ini tetap bertahan hingga kini.
Seluruh daerah memang diwajibkan untuk turut dalam diseminasi program KB. Termasuk di Kutai Kartanegara (Kukar). Sebanyak 68 kabupaten ini mengikuti pemasangan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) dan tes Inspeksi Visual Asam Asetat (tes IVA).
Layanan tersebut diberikan secara cuma-cuma oleh Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana KB (DPPKB) Kukar di Stadion Rondong Demang. Program ini diberikan untuk menjaring Pasangan Usia Subur agar berpartisipasi aktif dalam program KB.
“Ya saya harapkan pasangan usia subur bisa berpartisipasi aktif dengan menjadi peserta KB MKJP,” ujar Sekertaris DPPKB Kukar, Mastukah kepada intuisi.co pada Selasa, 8 November 2022.
Kata dia, alat kontrasepsi jangka panjang merupakan alat kontrasepsi yang digunakan untuk menunda, menjarangkan kehamilan, serta menghentikan kesuburan untuk sementara. Sebab durasinya bisa 3 tahun sampai seumur hidup.
“Ada 4 pilihan penggunaan kontrasepsi jangka panjang dalam ber-KB,” sebutnya.
Dimulai dari, lanjutnya, alat kontrasepsi Intrauterin Device (IUD). Kemudian, Implan atau Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK) atau susuk KB, Metode Operasi Pria (MOP) dan Vasektomi. Dan Metode Operasi Wanita (MOW) atau tubektomi merupakan metode kontrasepsi yang diprioritaskan bagi pasangan suami istri yang tidak menginginkan anak lagi.
“Keempat alat atau metode kontrasepsi tersebut memiliki kelebihan dan karakteristik masing-masing,” sebutnya.
“Untuk di Kukar, metode MOP/MOW bisa dilakukan di RSUD AM Parikesit dan di RSUD Dayaku Raja Kota Bangun,” sambungnya.
Mastukah mengimbau, pasangan usia subur diminta untuk mendatangi fasilitas kesehatan terdekat untuk melakukan pemasangan KB.
“Ikut program KB jangka panjang tentunya akan membantu pemerintah Kukar untuk megendalikan jumlah penduduk,” pungkasnya. (*)