Progres Pembangunan RS Muara Badak Masuk Tahap Lelang
Proyek pembangunan RS Muara Badak, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur memasuki tahap penjualan. Kontraktor pun diminta bersiap.
Tenggarong, intuisi.co-Rumah Sakit atau RS Muara Badak memasuki tahap lelang. Sekretaris Daerah Kutai Kartanegara, Sunggono mengatakan, pembangunan fisik rumah sakit di wilayah pesisir ini akan diselesaikan hingga akhir tahun 2023.
Setelahnya, Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara baru akan berfokus untuk menambah infratruktur penunjang, yakni Sumber Daya Manusia (SDM) hingga peralatan. “Terkait SDM kita berencana memenuhi tahun ini tapi belum bisa karena struktur RS belum ada,” kata Sunggono pada Selasa, 9 Mei 2023.
Berkaitan dengan SDM tenaga kesehatan, Pemerintah Kabupaten Kukar memerlukan sekitar 60 orang dan sudah memasukkan rancangan ke dalam pengadaan ASN dan PPPK. Tenaga kesehatan yang akan mengoperasikan rumah saki ini akan dititipkan bekerja di Puskesmas terlebih dulu.
“Untuk dokter spesialis kita titipkan di RS. Jika rumah sakit ini sudah berdiri, siap beroperasi, perizinan sudah lengkap, baru (nakes) akan tempatkan di RS,” kata Sunggono.
Ia menyebut, paling lambat RS Muara Badak bakal dioperasikan tahun 2024 mendatang. Pembangunan rumah sakit ini diperkirakan menelan anggaran sebanyak Rp68 miliar. Diketahui, proyek ini akan dibangun di Desa Tanjung Limau dengan klasifikasi Tipe C. “Bangunan ini nantinya akan berdiri di atas lahan seluas 5 hektare, dengan 50 ruangan rawat inap pasien,” imbuhnya.
Dia menerangkan, RS Muara Badak sudah lama dinanti-nantikan oleh masyarakat setempat. Tidak hanya warga Muara Badak, tapi juga warga Kecamatan Marangkayu dan Kecamatan Anggana.
“Selama ini jarak tempuh untuk berobat terbilang jauh,” imbuhnya.
Dia menambahkan, dengan adanya rumah sakit ini warga tak perlu berobat ke RSUD AM Parikesit di Tenggarong. Warga yang ada di Marangkayu atau Anggana bisa langsung ke Muara Badak, lebih dekat. “Jarak tempunya lebih dekat,” pungkasnya. (*)