PTM Disdik Samarinda Dievaluasi, Begini Penilaian Dewan
Disdik Samarinda membolehkan sekolah melaksanakan PTM dengan prokes ketat. Kendati begitu metode ini sudah dievaluasi dewan.
Samarinda, intuisi.co- Dinas Pendidikan (Disdik) Samarinda memberikan kuasa kepada sekolah yang hendak menunaikan pembelajaran tatap muka atau PTM. Meski demikian, prokes ketat tetap jadi syarat utama sebab wabah Covid-19 masih melanda.
Sebagai informasi, PTM hadir seturut dengan Surat Keputusan Bersama (SKB) empat menteri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19.
Aturan ini membolehkan PTM selama enam jam. Namun, Disdik Samarinda menyepakati hanya dua jam. Durasi tersebut dipilih demi menghindari hal-hal tak diinginkan. Selain itu, hanya 50 persen siswa saja yang ikut belajar
Kendati begitu, Wakil Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Sani Bin Husain menuturkan pihaknya sudah mengevaluasi metode PTM dari Disdik Samarinda. Sejumlah sekolah pun sudah dipantau langsung.
“Kami sudah meninjau sekolah yang menerapkan PTM di Samarinda,” ujar Sani pada Selasa, 15 Februari 2022.
Dari dua sekolah terakhir, kata Sani, sudah sesuai dengan protokol kesehatan. Para tenaga pendidik juga ketat dengan prokes saat memberikan materi pembelajaran.
“Setidaknya ada tiga hal yang kami perhatikan dari evaluasi PTM di sekolah,” imbuhnya.
Sani melanjutkan, yang pertama, apakah sekolah di Samarinda sudah menerapkan anjuran ditetapkan wali kota saat PPKM level 1. Kemudian, kedua penerapan prokes sudah berjalan secara baik di sekolah atau tidak dan yang terakhir orangtua turut mengambil peran untuk memberikan edukasi pribadi mengenai bahaya Covid-19.
“Jadi kami menganalisis bagaimana kesiapan orangtua saat mengantar anaknya ke sekolah. Sejauh ini cukup berjalan baik,” tegasnya.
Dia menambahkan, sejauh ini Disdik Samarinda patut diacungi jempol. Sebab sebelum metode ini diterapkan, Komisi IV selalu memberikan masukan dan kritik agar PTM berlangsung aman sesuai anjuran.
“Untuk kedepannya sekolah lain juga akan kami tinjau, guna melihat lebih luas kesiapan PTM setiap sekolah,” pungkasnya. (*)