Sorotan

Puluhan Ribu Guru Honorer di Kaltim Dukung Usulan Isran Noor

Gubernur Kaltim Isran Noor mulai mendapatkan hati para guru honorer di provinsi ini setelah usulan pengangkatan tenaga pendidik tersebut.

Samarinda, intuisi.co – Gubernur Kaltim Isran Noor mengusulkan tenaga pendidikan honorer diangkat menjadi aparatur sipil negara (ASN) tanpa tes disambut baik. Hal itupun dengan segera disambut baik puluhan ribu guru honorer di provinsi ini.

“Jadi apa yang disampaikan Pak Gubernur kemarin itu sangat logis,” sebut Ketua Forum Solidaritas Pegawai Tidak Tetap Honorer (FSPTTH) Kaltim, Wahyudin, dikonfirmasi Kamis petang, 25 Maret 2021.

Menurutnya, guru honorer dari tingkat SD, SMP, dan SMA di provinsi ini sudah lama mendambakan hal tersebut. Meski demikian, Wahyudin menyadari pengangkatan status menjadi ASN tentu tak bakal mudah. Namun, daerah ditegaskan punya andil dalam mengusulkan. Sebagaimana tertuang dalam UU No 5/2014 tentang ASN di Pasal 58 ayat 2.

Pasal 96 di peraturan yang sama juga mengatur penerimaan P3K yang juga bisa menjadi opsi atas persoalan tersebut. Hal ini juga masuk usulan Gubernur Isran Noor yang disampaikan pada rapat bersama Panja Pengangkatan Guru dan Tenaga Kependidikan Honorer Menjadi ASN (PGTKH-ASN). Bertempat di Ruang Rapat Komisi X DPR RI, Gedung Nusantara I lantai pertama, Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jakarta, Selasa, 23 Maret 2021.

Sudah Dari Dulu Disampaikan ke Isran Noor

“Ya, kami dari dulu memang sudah sering mengajukan hal tersebut ke Pak Gubernur. Mudahan bisa terealisasi tahun ini,” harapnya.

Selain persoalan pengangkatan menjadi abdi negara, hal lain menjadi sorotan adalah upah. Sebelum ada penyesuaian, gaji guru honorer hanya ratusan ribu. Namun tahun lalu, penghasilan disesuaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) Kaltim 2020 sebesar Rp2,9 juta.

Hanya saja, ketentuan tersebut hanya berlaku untuk tenaga pendidik tingkat SMA/SMK. Satuan pendidikan tersebut memang berada di bawah kewenangan Pemprov Kaltim. “Khusus SD/SMP, kewenangan berada di daerah masing-masing. Kami juga sudah memberikan usulan soal penyesuaian gaji,” tegasnya.

Wahyudi pun sangat berharap persoalan ini bisa dituntaskan. Mengingat kepastian tersebut berkaitan langsung dengan hajat hidup orang banyak. Tahun lalu, pihaknya memetakan guru honorer untuk mendapatkan angka rasio kebutuhan tenaga didik di 10 kabupaten/kota. Pemetaan pun memunculkan angka puluhan ribu guru honorer tersebar di penjuru Bumi Etam.

“Intinya kami siap melakukan pemetaan ulang jika dibutuhkan,” pungkasnya. (*)

 

View this post on Instagram

 

A post shared by intuisi.co (@intuisimedia)

Tags

Berita Terkait

Back to top button
Close

Mohon Non-aktifkan Adblocker Anda

Iklan merupakan salah satu kunci untuk website ini terus beroperasi. Dengan menonaktifkan adblock di perangkat yang Anda pakai, Anda turut membantu media ini terus hidup dan berkarya.