Pemkab Kukar

Puskesmas Sebulu 1 Hadirkan Solusi Holistik Atasi TBC Lewat BESTIE KU TBC

Batuk kronis dan rasa takut akan stigma membuat warga Sebulu bungkam. Hingga BESTIE KU TBC hadir, memutus lingkaran setan TBC dengan pendekatan holistik.

Tenggarong, intuisi.co – Ketika malam tiba, rasa sakit dan batuk yang terus-menerus sering membuat Andi, seorang buruh tani di Sebulu, tidak bisa tidur. Alih-alih mencari pengobatan, ia memilih diam, khawatir stigma yang melekat pada Tuberkulosis (TBC) akan membuatnya dikucilkan oleh tetangga. Andi bukanlah satu-satunya. Sebelum 2022, kisah seperti ini menjadi bagian dari keseharian banyak warga Sebulu, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).

Namun, sebuah inovasi kesehatan bernama BESTIE KU TBC (Bersama Terintegrasi Mendukung Eliminasi TBC) mengubah segalanya. Program yang diluncurkan oleh Puskesmas Sebulu 1 ini menghadirkan harapan baru bagi penderita TBC dengan pendekatan holistik yang menyentuh aspek medis, sosial, dan emosional. Digagas oleh Nuryani R.A., seorang perawat senior yang telah puluhan tahun melayani masyarakat Sebulu, program ini menjadi bukti nyata bahwa perubahan besar dimulai dari langkah kecil yang dilakukan dengan hati.

Sebelum BESTIE KU TBC hadir, Sebulu terjebak dalam lingkaran setan TBC. Penyakit ini menyebar tanpa kendali, dengan tingkat deteksi rendah dan stigma yang membuat pasien enggan mencari pengobatan. Banyak yang menghentikan pengobatan di tengah jalan, bukan karena tidak efektif, tetapi karena takut dikucilkan atau tidak mampu mengakses layanan kesehatan yang jauh dari jangkauan.

“Kami melihat bahwa masalahnya bukan hanya medis. Ada stigma, ada rasa takut, dan ada kurangnya dukungan sosial. Inilah yang harus kita ubah,” ujar Nuryani dengan penuh semangat saat ditemui di Puskesmas Sebulu 1, Jumat (29/11/2024).

Program ini dirancang untuk menjawab tantangan tersebut dengan pendekatan yang terintegrasi. Beberapa langkah strategis yang menjadi kunci keberhasilan program ini antara lain:

  1. Edukasi Kader Desa

Para kader dilatih untuk mendeteksi kasus TBC di tingkat desa, mendampingi pasien, dan memastikan mereka menjalani pengobatan sesuai jadwal. Kader-kader ini juga menjadi penghubung antara pasien dan layanan kesehatan, sehingga memudahkan akses.

  1. Pendekatan Personal

Dokter spesialis paru-paru secara rutin hadir di Puskesmas untuk menangani kasus kompleks. Ini memberikan rasa aman bagi pasien yang sebelumnya enggan mencari pengobatan karena takut akan prosedur medis yang dianggap rumit.

  1. Kolaborasi Lintas Sektor

Program ini melibatkan dukungan pemerintah kecamatan, kepala desa, dan Dinas Kesehatan Kukar. Sinergi ini memastikan bahwa semua pihak bergerak bersama untuk mewujudkan tujuan eliminasi TBC.

  1. Dukungan Moral dan Sosial

Selain fokus pada aspek medis, BESTIE KU TBC juga memberikan pendampingan emosional. Kader kesehatan menjadi sahabat yang mendengarkan keluh kesah pasien, memotivasi mereka untuk tetap menjalani pengobatan.

Hasilnya mulai terlihat. Tingkat deteksi kasus meningkat tajam, dan keberhasilan pengobatan menunjukkan tren positif. Bahkan, BESTIE KU TBC berhasil meraih penghargaan di Pekan Inovasi Daerah 2022, menjadikan Puskesmas Sebulu 1 pelopor dalam inovasi kesehatan di Kukar.

Sekretaris Camat Sebulu, Buyung Sasmita, mengapresiasi program ini. “BESTIE KU TBC bukan hanya mengobati penyakit, tetapi juga menyembuhkan luka sosial yang selama ini mengakar di masyarakat. Kami bangga menjadi bagian dari perubahan ini,” katanya.

BESTIE KU TBC sejalan dengan visi besar Kabupaten Kutai Kartanegara untuk menciptakan masyarakat sehat dan sejahtera. Dengan target eliminasi TBC pada 2030, program ini menjadi simbol optimisme bagi masa depan kesehatan masyarakat Sebulu.

“Betulungan Etam Bisa,” kata Nuryani, menutup pembicaraan dengan keyakinan. “Eliminasi TBC bukan sekadar impian, tapi tujuan nyata yang bisa kita capai bersama.”

Melalui kerja sama yang erat antara pemerintah, tenaga kesehatan, dan masyarakat, BESTIE KU TBC tidak hanya memberikan harapan baru bagi penderita TBC di Sebulu, tetapi juga memastikan bahwa generasi mendatang dapat tumbuh dalam lingkungan yang sehat, bebas stigma, dan penuh harapan. (adv)

Tags

Berita Terkait

Back to top button
Close

Mohon Non-aktifkan Adblocker Anda

Iklan merupakan salah satu kunci untuk website ini terus beroperasi. Dengan menonaktifkan adblock di perangkat yang Anda pakai, Anda turut membantu media ini terus hidup dan berkarya.